Thursday 29 September 2011

Laporan dari Bangkok - Thailand International Logistics Fair (TI-Log)

Berikut laporan dari Pak Togar, semoga bermanfaat.
sumber milis logic id
---------------------------------------
Rekan-rekan ysh.,

Minggu lalu tepatnya hari Kamis sampai Sabtu (22-24 September), saya berkesempatan mewakili MLI dalam forum Thailand International Logistics Fair (TI-Log) di Bangkok atas promosi Pak Khairul. Saya ingin menyampaikan beberapa catatan berkaitan dengan kegiatan tersebut:

1. Undangan para pakar dan perhimpunan sekitar 20 orang dari negara-negara ASEAN, ditambah dengan India, Cina, dan Jepang. Sementara yang hadir dari Indonesia adalah Wahyu Tunggono (Pandu Logistics), H. Jimmi Krismiardhi (Pandu Siwi Sentosa), dan saya sendiri (MLI).

2. Hari Kamis kita berkumpul di suatu ruangan untuk berbagi pandangan tentang ASEAN Connectivity dikaitkan dengan "logistics connectivity", forum kecil yang dihadiri oleh 50 orang ini memberikan masukan apa saja yang perlu dibenahi terkait dengan "physical connectivity", "institutional connectivity", dan "people to people connectivity". Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah sangat dekat pada tahun 2015 tetapi persiapan masih jauh di bawah target. Hari pertama ini dimulai dengan pembukaan TI-Log oleh menteri Bappenas Thailand sekalian pemberian penghargaan terhadap 3 perusahaan yang memenangkan kontes Export Logistics Model Awards (ELMA). Mereka sangat bangga dengan perusahaan-perusahaan Thailand yang berhasil mengembangkan sayapnya ke luar negeri.

3. Hari Jumat para pembicara termasuk saya menyampaikan pandangan dalam simposium dengan peserta sekitar 300 orang. Antusias orang Thailand tampak dari jumlah peserta yang tidak berkurang sampai jam 3 siang. Saya membawakan makalah dengan judul " human capital development in the ASEAN logistics connectivity". Topik ini mendapatkan sambutan hangat dari Vietnam, Thailand, dan Laos. Delegasi Vietnam mengatakan mengapa belum ada studi tentang kebutuhan pendidikan dan pelatihan logistik dan bagaimana kita bersama-sama membangun standar.

4. Hari Sabtu adalah kunjungan ke 3 perusahaan yang mememangkan ELMA: Thai DHL Supply Chain, SGC Supply Chain, dan Laem Chabang Port. DHL punya divisi khusus yang melakukan cross-docking untuk Makro. Tugasnya adalah mendistribusikan FMG ke 42 stores Makro se Thailand. Merka cukup berhasil dan katanya sudah dilirik sama Tesco dan Carrefour. SCG supply chain pada awalnya mengembangkan distribusi semen, sekarang sudah menguasai Indocina untuk PVC dan komoditas lainnya. SCG cukup mahir pada coastal logistics. Perusahaan ini akan masuk ke Indonesia (saat ini bekerjasama dengan Kokoh Logistics), mereka mengkhususkan diri ke distribusi batubara. Sementara Laem Chabang Port akan mengembangkan 3 dermaga yang dapat menampung 18 juta TEU per tahun. Kapasitas otomotifnya saja dapat mengirimkan 1 juta mobil per tahun, dan sudah memperkenalkan layanan e-port.

Hasil simposium dan kunjungan ini memberikan kesan kepada kita:
1. Thailand serius mempersiapkan diri dan berambisi menjadi pemimpin di Indocina. Mereka mempunyai apa yang disebut Anticipated Development Goals.
2. Thailand lebih berpikir sistem dibandingkan dengan Indonesia dalam menata sektor logistiknya.
3. Standar Human Capital merupakan peluang yang perlu dibenahi dengan segera di ASEAN.
4. Hubungan MLI dengan himpunan logistik lainnya di ASEAN perlu terus dipelihara.

Peserta dari Vietnam yang bernama Ngo Thanh Minh menyampaikan salam kepada Pak Khairul.
Demikian yang dapat saya sampaikan.
Terima kasih atas perhatiannya.

Salam,
Togar
-----------------------------------------------

No comments:

Post a Comment