Kali ini saya akan membahas kasus meledaknya Bus Trans Jakarta yg menggunakan bahan bakar Gas.
**************************************************************************************************************************
Anes Saputra - detikNews
Jakarta - Blarr! Bak adegan film, bus TransJakarta melompat ketika tabung gas mesin bus tersebut meledak. Bus bahkan mengenai atap SPBG Pinangranti, Jakarta Timur. Kaca-kaca bus TransJ pecah berkeping-keping.
"Mobil sempat lompat. Lompatan bus cukup tinggi. Untung ada atap SPBG. Kalau tidak, bisa jadi lompatannya lebih tinggi," kata saksi mata yang merupakan sopir cadangan bus TransJ, Serdian (33), di SPBG Pinang Ranti, Jakarta Timur, Kamis (20/10/2011).
Akibat tersundul bus, atap SPBG tersebut mengalami kerusakan. Jarak atap bus TransJ dengan atap SPBG adalah sekitar 4 meter.
Informasi yang dikumpulkan detikcom, Kamis (20/10/2011), bus bernopol 7228 IV yang melayani Koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) meledak sekitar pukul 08.35 WIB. Kaca bus bagian depan, samping dan belakang pecah berkeping-keping. Kepingan kaca berserakan sampai ke Halte Pinang Ranti yang berjarak sekitar 10-20 meter dari SPBG.
Pintu kanan bus single tersebut turut jebol akibat ledakan. Pun dengan atap bus yang mengalami kerusakan parah. Bus berwarna oranye dan merah itu hingga kini masih berada di lokasi. Sekeliling SPBG sudah dipasangi garis polisi. Beberapa polisi bersiaga di tempat tersebut.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Gani
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Yth Bpaka / Ibu ,
Menambahkan tentang Busway CNG ,
CNG = Compressed Natural Gas , dimana gas Methane yang dipampatkan oleh pompa kompressi hingga mencapai sekitar 300 bar sehingga diperlukan kekuatan material sarana penyimpan yang sangat kuat dan tidak rentan korosi .
Kekuatan tekanan sebesar 300 bar inilah yang harus menjadi perhatian utama bukan dari gasnya yang mungkin terbakar . Karena tekanan yang sangat tinggi sehingga kecil kemungkinan terjadi back fire oleh api yang terbakar ke arah tabungnya , ledakan yang sering terjadi akibat " fatigue material " , "korosi ( tidak dilakukan inspeksi " , " tidak terpasangnya katup pengaman tekanan ( burst disc valve ) " dan parahnya dilakukan pemanasan / pengelasan di sekitar tabung sehingga terjadi perubahan struktur / komposisi material dasar tabung tersebut " .
Trismawan Sanjaya
PT Sumisho Global Logistics Indonesia
Pak Widjajono yth,
Saya juga ucapkan selamat mengemban tugas baru. Semoga bersama Pak Jero
Wacik sukses mengelola kebijakan energy.
Satu urun rembuk perlu segera saya sampaikan berkenaan dengan pecahnya
(="meledak") tabung BBG di bus Transjakarta.
Peristiwa pecahnya tabung BBG (yang tekanan operasinya mencapai 200 bar =
3000 psi) sudah belasan kali terjadi. Kami di Departemen Mesin (sekarang
FTMD) sudah melakukan penyelidikan. Penyebab awalnya adalah gas alam yang
"basah", lama-lama proses kondensasi menyebabkan terjadinya "genangan" air
pada dasar tabung (posisi jam 6. Tabung yang terbuat dari high strength
steel terkorosi pada posisi tsb, bentuk korosinya pitting corrosion.
Corrosion pits merupakan lokasi awal fatigue crack yang selanjutnya merambat
(propagate) akibat siklus tekanan gas ("kosong-isi-kosong"). Fatigue crack
merambat hingga sekitar setengah tebal dinding dan saat itulah tabung
"meledak" karena tidak lagi kuat menahan beban tekanan>
Saran kami adalah gas yang dijual di SPBG harus dikeringkan (dengan dryer),
serta dengan mengganti tabung BBG yang telah terkorosi akibat air yang
menggenang didasar tabung. Nampaknya penggunaan gas dryer baru dilakukan
pada sebagian SPBG yang baru. Tabung yang terkorosi nampaknya belum ditarik
dari peredaran (nampaknya ada masalah dalam regulasi).
Usul lain yang mungkin "drastis" adalah selama syarat keselamatan belum
dipenuhi, stop dulu penggunaan BBG untuk kendaraan (yang notabene bertekanan
tinggi, 200 bar). Penggunaan gas alam yang bertekanan rendah pasti lebih
aman, misalnya untuk gas kota dan industri. Untuk ini memang diperlukan
prasarana pipa penyalurnya.
Penelitian dan penyelidikan terhadap pecahnya tabung gas kami lakukan
(Mardjono S.,Djoko Suharto, Arif Basuki dan Pulung Nurprasetyo dari FTMD)
sekitar sepuluh tahun yang lalu.
Demikian sekilas tentang hasil penelitian kami. Terima kasih atas perhatian
yang diberikan.
Salam,
Mardjono S
Salam Logistik.
Ikut urun rembug pak. setahu saya hal-hal yg terkait dengan High Tech... seperti Tabung gas pada kend. atau pipa-pipa gas utk industri, dlsb hrs dilakukan periodikal check misalnya dengan melakukan NDT utk mengetahui sejauhmana tingkat keretakan tabung/pipa itu masih dipandang aman. selain itu apakah ada jg log book maintenance kend. pengguna BBG itu terkait dengan pemeriksaan sistem distribusi aliran gasnya, dlsb. sehingga dpt dijadikan catatan tindakan atau memperbaharui standar pengamanan kend. itu sendiri. Memang perlu kedisiplinan tinggi bagi oersonil yg menangani atau terlibat dgn hal-hal yg terkait dengan penggunaan gas ini. terima kasih pak atas perhatiannya.
Yth: Bapak / Ibu ,
Setahu saya lembaga yang sudah memiliki alat uji hidrostatik test guna mengetahui kemampuan tabung CNG menahan tekanan kerjanya dapat dilakukan oleh LEMIGAS (Cipulir) dan secara periodik 6 bulanan harus di uji , serta memperoleh sertifikat pengujiannya . Perlu dipastikan lembaga uji di indonesia yang dapat melakukan uji berkala tersebut bila tidak ada akan terjadi lagi kecelakaan serupa .
Terima kasih
Trismawan Sanjaya