Wednesday 15 February 2012

Pungli bidang logistik di Indonesia

setelah lama off
skrg mulai lagi posting berita/info dari milis.
Kali ini membahas macam macam pungli di sektor logistik di Indonesia
ada yang sebagian besar saya pernah merasakannya..

Pungli ibarat angin tidak nampak tapi sangat jelas terasa

berikut ini listnya yang di susun oleh Kang Deni :
1. mengurus perijinan usaha bidang transportasi, warehouse, kawasan industri, jasa kepabeanan
2. Mengurus lisensi, registrasi, & inspeksi, misalnya; kier kendaraan, pasti jadi fiktif, mobilnya di pakai narik penumpang/barang saat hari kier, pantesan mobil bus/truk remnya blong & tidak laik jalan lulus uji kier, bikin SIM tinggal nembak, anak di bawah umur & orang gila sekalipun bisa punya B2 Umum :)
3. Pungli damai di jalanan & lapangan, dengan oknum Polantas, oknum Dishub, oknum bea & Cukai, gak mau kasih pungli damai, urusan di persulit & di buat jadi masalah betulan
4. birokrasi yang berbelit2, dengan aturan yg tidak public friendly, di layani oleh PNS layanan publik yang arogan, agak2 gimana gitu kompetensinya, & ujung2nya minta duit, kalo mau prosedural urusan ikut2an di persulit bahkan sengaja dibuat salah
5. Permintaan hadiah/upeti khusus tahunan/bulanan kepada oknum aparat tertentu, mulai dari kelurahan, kecamatan, hingga instansi terkait
6. Permintaan pajak rutin bulanan kepada preman kampung, ormas komunitas, ormas kepemudaan, hingga ormas berbasis parpol, padahal ormas bukan petugas kantor pelayanan pajak
7. Pak Ogah/preman yang membuka bisnis belokan, pertigaan, perempatan, & kawasan berbayar, dengan tarif tertentu sekali lewat, padahal pak ogah bukan petugas jalan tol PT. Jasa Marga :)

Beberapa survei yang pernah di lakukan di Indonesia menyatakan, 7 hal di atas termasuk kategori hidden cost economy, menggerogoti korporasi di kisaran angka 20% - 30% dari total cost structure, bisa2 5 tahun lagi Indonesia tertinggal & kalah bersaing dari negara yang paling miskin sekalipun di dunia, kalau masalah pungli ini tidak dibenahi segera dengan setegas2nya.

Berani gak menolak atau bahkan mengatasinya?, apa mau ikut2an pening... :)

Salam,
Deni Danasenjaya