Showing posts with label Info aja. Show all posts
Showing posts with label Info aja. Show all posts

Tuesday 27 September 2016

Cara Mudah Update HTC ONE E8 DUAL SIM to Android 6.0.1 Marshmallow

HTC ONE E8 Dual SIM dapat notifikasi update vi OTA ke android 6.0.1 tapi begitu selesai download file update gagal di install.


setelah baca-baca ternyata banyak juga yang mengalami kesulitan update HTC One E8 Daul SIM ke Andorid 6.0.1 Marshmallow lewat OTA . Aku sudah coba tanya di website nya HTC Indonesia tapi gak ada reply, bahkan sampai ninggalin pesan offline tetap gak ada yang jawab ..

 Akhirnya nemu petunjuknya di XDA .

Berikut ini cara mudah Update HTC ONE E8 DUAL SIM ke Android 6.0.1 Marshmallow :

  1.  Download dulu file ROM Upadte Utility biasa di sebut RUU , ambil file nya di sini . pilih file dari Vietnam. Kemarin aku coba iseng download file untuk Indonesia yang ada bootloop HP nya hahhahah.... .
  2. Letakkan file tadi ke SD Card , di root nya. bukan di dalam folder .
  3. rename / ubah file yang panjang tadi menjadi 0PAJIMG.ZIP, depannya angka "0" ya bukan huruf "o".
  4. Boot HP nya, tekan tombol power + volume down, pastikan ada di mode "hboot"
  5. Dengan tombol volume pilih menu update via sd card tunggu sampe selesai proses sekitar 10 menit.
  6. Setelah HP restart , segera hapus file hasil donwloadan yang tadi, file 0PAJIMG.ZIP. agar nanti tiap restart dan masuk menu Bootloader  gak di update terus .
  7. Kemudian sambungkan ke Wifi , sangat di sarankan. Nnati HP akan restart beberapa kali kalo gak salah dia ada update minor 2x.
  8. Kalo sudah , tanpa input / login / pengaturan langsung ke menu Setting-About-Software Update , nah ntar ada info update ke MM 6.0.1 part 1 & 2 klik aja dan kalo sudah selesai klik install.., ulangi untuk upadte file yang ke-2. 
  9. Selesai, sekarang HTC One E8 Dual SIM anda sudah update ke MM 6.0.1 
  10.  Kalo perlu restore data data anda dari backupan lewat HTC Backup Software. 
 sumber : dari XDA

Friday 20 May 2016

Mengembalikan Akses Root untuk HP MEIZU Flyme 5 Global

untuk rekan - rekan yang kehilangan akses root " root permission" akibat update ke OS Flyme 5 global stable.
Berikut ini cara root Meizu flyme global 5 
install user center donlot dari sini User Center.
dah gitu saja , setelah di install masuk ke menu setting - security

penampakan sebelum install user center
setelah install


Thursday 29 March 2012

Bootloop di Droid X

Setelah beberapa bulan belajar mengenal Android , setalah coba coba berbagai macam ROM, akhirnya kemarin ngalamin juga Bootloop di Droid X .
gara gara mount system setelah flash ROM MIUI ICS



langkah pertama untuk pertolongan Bootloop flash ke ROM Stock.
1. Via LINUX, file .iso keuntungannya injectan tdk akan lepas susahnya harus beli CD blank dan burn file .iso nya. untuk proses flash cukup mudah. tinggal masukkan file ROM yg sdh di burn ke CD ke CD Drive trus restart PC pilih menu reboot from CD Drive ( Tekan Esc/F8/F12 )
ntar akan langsung masuk ke sistem LInux untuk flash filenya. cara ini di klaim paling aman dan mudah

2. Flash dengan RSD Lite , aku pakai versi 4.5.6 , untuk versi dibawahnya sering eror
dan file .SBF yg akan di flash wajib taruh di root Drive C: PC anda, jika tdk akan eror juga.
keuntungannya gampang, habis donlot ROM langsung plesh jrengggggggggggggg cukup 5 menit.
kerugian : injectan lepas, jika anda punya back up inject no problema tinggal restore via qpst jika tdk welcome to the jungle .....
cara instan ya datang ke galery Operator dan ketemu CS nya minta di input kembali no kita.

runtutan untuk flash ke custom ROM:
1. pilih ROM yang Froyo ( restore injectan jika lepas) --> root ---> install CWM ---> update ke GB via Menu recovery . tekan power+home, kalo robot ijo dah keluar tekan tombol search. pilih menu update. file masukkan dulu ke SDCARD dan rename menjadi update.

2. Atau langsung flash ke GB, disarankan pilih yg versi .602 atau .605, saat ini blm disarankan ke .621 karena rootnya susah dan tdk bisa di downgrade lagi ke versi dibawahnya.
pilih .602 atau .605 karena untuk flash ke custom ROM yg GB minimal harus .602 jika tdk akan gagal.

Flash .602 --->restore injectan --->root, pilih yg PetesMotoroloaRoot Tools, sejauh ini yg paling manjur untuk rooting DX dgn GB. jgn lupa USB debugging di check.

kalo sudha silakan install CWM, dan mencoba custom ROM yang banyak nertebaran di internet.
yg terbaru tentu saja MIUI Versi 4 yg sudah Android 4 aka Ice cream.

* tutor ini berdasarkan pengalaman pribadi dna untuk tujuan pengingat diri sendiri, karena sering lupa jika tdk punya catatan :hammmer
jika bermanfaat untuk anda saya ucapkan terimakasih dan jika ada sesuatu dengan HP anda bukan tanggung jawab TS.

Wednesday 15 February 2012

Pungli bidang logistik di Indonesia

setelah lama off
skrg mulai lagi posting berita/info dari milis.
Kali ini membahas macam macam pungli di sektor logistik di Indonesia
ada yang sebagian besar saya pernah merasakannya..

Pungli ibarat angin tidak nampak tapi sangat jelas terasa

berikut ini listnya yang di susun oleh Kang Deni :
1. mengurus perijinan usaha bidang transportasi, warehouse, kawasan industri, jasa kepabeanan
2. Mengurus lisensi, registrasi, & inspeksi, misalnya; kier kendaraan, pasti jadi fiktif, mobilnya di pakai narik penumpang/barang saat hari kier, pantesan mobil bus/truk remnya blong & tidak laik jalan lulus uji kier, bikin SIM tinggal nembak, anak di bawah umur & orang gila sekalipun bisa punya B2 Umum :)
3. Pungli damai di jalanan & lapangan, dengan oknum Polantas, oknum Dishub, oknum bea & Cukai, gak mau kasih pungli damai, urusan di persulit & di buat jadi masalah betulan
4. birokrasi yang berbelit2, dengan aturan yg tidak public friendly, di layani oleh PNS layanan publik yang arogan, agak2 gimana gitu kompetensinya, & ujung2nya minta duit, kalo mau prosedural urusan ikut2an di persulit bahkan sengaja dibuat salah
5. Permintaan hadiah/upeti khusus tahunan/bulanan kepada oknum aparat tertentu, mulai dari kelurahan, kecamatan, hingga instansi terkait
6. Permintaan pajak rutin bulanan kepada preman kampung, ormas komunitas, ormas kepemudaan, hingga ormas berbasis parpol, padahal ormas bukan petugas kantor pelayanan pajak
7. Pak Ogah/preman yang membuka bisnis belokan, pertigaan, perempatan, & kawasan berbayar, dengan tarif tertentu sekali lewat, padahal pak ogah bukan petugas jalan tol PT. Jasa Marga :)

Beberapa survei yang pernah di lakukan di Indonesia menyatakan, 7 hal di atas termasuk kategori hidden cost economy, menggerogoti korporasi di kisaran angka 20% - 30% dari total cost structure, bisa2 5 tahun lagi Indonesia tertinggal & kalah bersaing dari negara yang paling miskin sekalipun di dunia, kalau masalah pungli ini tidak dibenahi segera dengan setegas2nya.

Berani gak menolak atau bahkan mengatasinya?, apa mau ikut2an pening... :)

Salam,
Deni Danasenjaya

Friday 21 October 2011

Bus Transjakarta Meledak di SPBG

Dear all,
Kali ini saya akan membahas kasus meledaknya Bus Trans Jakarta yg menggunakan bahan bakar Gas.
**************************************************************************************************************************



Bus Trans Jakarta  Sempat Melompat Saat Meledak di SPBG Pinangranti

Anes Saputra - detikNews

Jakarta - Blarr! Bak adegan film, bus TransJakarta melompat ketika tabung gas mesin bus tersebut meledak. Bus bahkan mengenai atap SPBG Pinangranti, Jakarta Timur. Kaca-kaca bus TransJ pecah berkeping-keping.

"Mobil sempat lompat. Lompatan bus cukup tinggi. Untung ada atap SPBG. Kalau tidak, bisa jadi lompatannya lebih tinggi," kata saksi mata yang merupakan sopir cadangan bus TransJ, Serdian (33), di SPBG Pinang Ranti, Jakarta Timur, Kamis (20/10/2011).

Akibat tersundul bus, atap SPBG tersebut mengalami kerusakan. Jarak atap bus TransJ dengan atap SPBG adalah sekitar 4 meter.

Informasi yang dikumpulkan detikcom, Kamis (20/10/2011), bus bernopol 7228 IV yang melayani Koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) meledak sekitar pukul 08.35 WIB. Kaca bus bagian depan, samping dan belakang pecah berkeping-keping. Kepingan kaca berserakan sampai ke Halte Pinang Ranti yang berjarak sekitar 10-20 meter dari SPBG.

Pintu kanan bus single tersebut turut jebol akibat ledakan. Pun dengan atap bus yang mengalami kerusakan parah. Bus berwarna oranye dan merah itu hingga kini masih berada di lokasi. Sekeliling SPBG sudah dipasangi garis polisi. Beberapa polisi bersiaga di tempat tersebut.

Sumber: detik.com
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
sedikit INFO ttg busway CNG ,
keterlibatan gani dlm menata Techn. spec. busway CNG sewaktu Kasubdid sarana dijabat oleh Pak Djarod
( pensiun) alasan kenapa tabung gas dibawah chassis ? takut terkena benturan diatas bila ada sopir2 yg nakal motong jalan se enak nya krn masih ada bebrapa hambatan diatas , jalur rel K.A. maka disikapi botol2 gas dibawah saja .
kecelakaan ini akan terkurangi akibat negatif nya bila botol diletakkan diatas atap bus , bila ada api maka api akan terus keatas , penumpang di dlm masih terselamatkan , bila seperti kejadian ini maka yg terbang atapnya saja .
Tekanan operasional 235 bar akan membuat nyala api terus nyemprot keatas saja , penumpang terselamatkan sementara turun dan menjauhi bus .
Botol material steel lebih berbahaya d.p. composite dan juga lebih berat d.p. composite tapi harga lebih murah .

KECELAKAAN tak lain dari kurangnya maintenance , kita sangat terkenal mampu membeli tapi tak / kurang mampu merawat , terlihat trans jakarta management masih kurang mampu merawat , tutup kap mesin belakang terkadang ada yg terbuka / dibuka krn kepanansan tentunya !!
sekali2 terlihat busway mogok di jalan2 , GAS sangat berbahaya dibanding BBM , tapi bila tertata baik maka gas juga tak berbahaya , semua hrs sesuai dgn jadwal pengecekkan dan pergantian parts .
mesin GAS sangat RENTAN dgn KEPANASAN , ber hati2 lah transjakarta management !!!
PR bagi BPPT krn mulai ikut dlm busway techn. spec. tentunya jangan lupa membenahi workshop, tools , training mechanic and disiplin mechn & drivers .

demikian konco2 ku sedikit info ttg CNG energy kend.
wass
Gani

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Yth Bpaka / Ibu ,

Menambahkan tentang Busway CNG ,

CNG = Compressed Natural Gas , dimana gas Methane yang dipampatkan oleh pompa kompressi hingga mencapai sekitar 300 bar sehingga diperlukan kekuatan material sarana penyimpan yang sangat kuat dan tidak rentan korosi .

Kekuatan tekanan sebesar 300 bar inilah yang harus menjadi perhatian utama bukan dari gasnya yang mungkin terbakar .  Karena tekanan yang sangat tinggi sehingga kecil kemungkinan terjadi back fire oleh api yang terbakar ke arah tabungnya , ledakan yang sering terjadi akibat " fatigue material " , "korosi ( tidak dilakukan inspeksi " , " tidak terpasangnya katup pengaman tekanan ( burst disc  valve ) " dan parahnya dilakukan pemanasan / pengelasan di sekitar tabung sehingga terjadi perubahan struktur / komposisi material dasar tabung tersebut " .

 Pengetahuan dasar bagi masyarakat atas hal ini sangat diperlukan sehingga tidak terjadi kesalahan penggunaannya yang dapat mencelakakan mereka , selain itu perlu dilakukan pengujian peralatan secara disiplin dan benar .


 
Terima Kasih
Trismawan Sanjaya

PT Sumisho Global Logistics Indonesia

 ****************************************************************************************




Pak Widjajono yth,

Saya juga ucapkan selamat mengemban tugas baru. Semoga bersama Pak Jero
Wacik sukses mengelola kebijakan energy.

Satu urun rembuk perlu segera saya sampaikan berkenaan dengan pecahnya
(="meledak") tabung BBG di bus Transjakarta.

Peristiwa pecahnya tabung BBG (yang tekanan operasinya mencapai 200 bar =
3000 psi) sudah belasan kali terjadi. Kami di Departemen Mesin (sekarang
FTMD) sudah melakukan penyelidikan. Penyebab awalnya adalah gas alam yang
"basah", lama-lama proses kondensasi menyebabkan terjadinya "genangan" air
pada dasar tabung (posisi jam 6. Tabung yang terbuat dari high strength
steel terkorosi pada posisi tsb, bentuk korosinya pitting corrosion.
Corrosion pits merupakan lokasi awal fatigue crack yang selanjutnya merambat
(propagate) akibat siklus tekanan gas ("kosong-isi-kosong"). Fatigue crack
merambat hingga sekitar setengah tebal dinding dan saat itulah tabung
"meledak" karena tidak lagi kuat menahan beban tekanan>

Saran kami adalah gas yang dijual di SPBG harus dikeringkan (dengan dryer),
serta dengan mengganti tabung BBG yang telah terkorosi akibat air yang
menggenang didasar tabung. Nampaknya penggunaan gas dryer baru dilakukan
pada sebagian SPBG yang baru. Tabung yang terkorosi nampaknya belum ditarik
dari peredaran (nampaknya ada masalah dalam regulasi).

Usul lain yang mungkin "drastis" adalah selama syarat keselamatan belum
dipenuhi, stop dulu penggunaan BBG untuk kendaraan (yang notabene bertekanan
tinggi, 200 bar). Penggunaan gas alam yang bertekanan rendah pasti lebih
aman, misalnya untuk gas kota dan industri. Untuk ini memang diperlukan
prasarana pipa penyalurnya.

Penelitian dan penyelidikan terhadap pecahnya tabung gas kami lakukan
(Mardjono S.,Djoko Suharto, Arif Basuki dan Pulung Nurprasetyo dari FTMD)
sekitar sepuluh tahun yang lalu.

Demikian sekilas tentang hasil penelitian kami. Terima kasih atas perhatian
yang diberikan.

Salam,

Mardjono S

Salam Logistik.
Ikut urun rembug pak. setahu saya hal-hal yg terkait dengan High Tech... seperti Tabung gas pada kend. atau pipa-pipa gas utk industri, dlsb hrs dilakukan periodikal check misalnya dengan melakukan NDT utk mengetahui sejauhmana tingkat keretakan tabung/pipa itu masih dipandang aman. selain itu apakah ada jg log book maintenance kend. pengguna BBG itu terkait dengan pemeriksaan sistem distribusi aliran gasnya, dlsb. sehingga dpt dijadikan catatan tindakan atau memperbaharui standar pengamanan kend. itu sendiri. Memang perlu kedisiplinan tinggi bagi oersonil yg menangani atau terlibat dgn hal-hal yg terkait dengan penggunaan gas ini. terima kasih pak atas perhatiannya.

Yth: Bapak / Ibu ,
Setahu saya lembaga yang sudah memiliki alat uji hidrostatik test guna mengetahui kemampuan tabung CNG menahan tekanan kerjanya dapat dilakukan oleh LEMIGAS (Cipulir) dan secara periodik 6 bulanan harus di uji , serta memperoleh sertifikat pengujiannya . Perlu dipastikan lembaga uji di indonesia yang dapat melakukan uji berkala tersebut bila tidak ada akan terjadi lagi kecelakaan serupa .

Terima kasih
Trismawan Sanjaya

Tuesday 5 April 2011

Bisnis Telepon Di Negeri Kita

Baru saja saya membaca email yang bagus.
Bukan karena tips marketingnya yang membuat saya semangat tapi isi dari komplain penulis akan ulah sadis Operator Telekomunikasi di negeri ini.
Saya merasa terwakili dengan tulisan beliau, karena apa yang di tulis pernah dan sering terjadi pada saya maupun orang terdekat saya.
Sejauh ini saya masih bisa bersabar dan melakukan komplain ke CS nya operator namun tidak dengan orang - orang trerdekat saya ( Orang tua, saudara dan teman kerja )
yang akhirnya saya membantu mereka melepaskan jebakan tersebut dengan menghubungi CS Operator tentu setelah beberapa ribu pulsa tersedot.



Berikut artikel selengkapnya :


Re-Thinking Marketing - Bisnis Telepon Di Negeri Kita


Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.

Kita sudah tahu jika dalam dunia bisnis ada jargon yang menyebut bahwa ‘Pelanggan Adalah Raja’. Sekarang jargon itu mulai bergeser menjadi ‘Pelanggan Adalah Mitra’. Anehnya, banyak sekali pelaku bisnis yang tindak-tanduknya bertolakbelakang dengan jargon itu. Bahkan, pada tingkat tertentu membuat pelanggannya marah. Seberapa besar tingkat kesabaran Anda ketika menghadapi praktek-praktek sales dan marketing buruk mereka, misalnya? Mungkin Anda sangat penyabar sehingga perlakuan apapun yang Anda terima tidak terlampau mempengaruhi kestabilan emosi Anda. Atau, Anda sedemikian pemarahnya sehingga bisa dengan mudahnya menggebrak meja? Saya, kira-kira berada diantara keduanya. Saya bisa sabar. Dan saya bisa marah juga.

Sekitar pertengahan tahun 2010 saya membeli SIM card telepon selular dari sebuah provider. Tidak tahan dengan kiriman SMS dengan konten yang tidak jelas, saya langsung membuang SIM card itu pada bulan berikutnya. Menyakitkan sekali jika mengetahui provider telepon itu mencuri pulsa kita dengan mengirim SMS semacam itu. Saya masih bisa bersabar dengan perlakukan mereka itu. Sudahlah, jangan sampai perilaku buruk orang lain menjatuhkan kualitas hidup saya.

Semakin lama mencermati, semakin saya sedih dengan cara provider telepon di negeri kita menjalankan bisnis mereka. Mereka bahkan tidak lagi bisa membedakan antara halal dan haram dalam usahanya mencapai target pendapatan perusahaan. Namun, saya tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali berhenti berlangganan. Menurut pendapat Anda, berapa juta rakyat Indonesia yang pasrah seperti saya? Menghubungi nomor kontak mereka, bukan solusi karena nomor-nomor keluhan yang disediakan sering menjadi sekedar pajangan belaka. Mendatangi kantor mereka juga tidak praktis karena kita bisa menghabiskan biaya dan waktu yang sangat berharga. Jadi, “sudahlah; pasrah saja” kira-kira begitulah respon kita. Dari sudut pandang perusahaan kepasrahan pelanggan ini rupanya dianggap sebagai ‘peluang’ untuk meningkatkan laba dan pendapatan. Maka semakin bersemangatlah mereka dengan ‘gagasan-gagasan inovatifnya’ untuk menguras dompet pelanggan.

Bagaimana dengan peran pemerintah kita sebagai regulator praktek bisnis telekomunikasi? Sangat menyedihkan sekali. Setelah selama bertahun-tahun praktek bisnis tidak sehat ini berlangsung; tidak ada bukti kongkrit hasil upaya perlindungan yang efektif terhadap rakyat. Kelihatannya memang pemerintah tidak berdaya menjalankan fungsinya sebagai abdi rakyat. Sedangkan para penyedia jasa telekomunikasi bermental buruk melihatnya sebagai ‘blessing’ dalam sikap diam pemerintah yang begitu anggun. Hasilnya, semakin merajalelalah praktek-praktek sales dan marketing yang sangat buruk dalam bisnis telekomunikasi di negeri kita.

Apakah pelanggan masih menjadi raja? Oh, sekarang pelanggan adalah mitra. Begitulah jargon sales & marketing mutakhir di abad modern itu. Heeeyy…, jangan bilang siapa-siapa, sekarang kita sudah punya jargon baru dalam millennium ke-3 sales marketing kita, yaitu; pelanggan adalah s.a.p.i.p.e. r.a.h. Jangan bilang siapa-siapa, ya…. Sebagai pelangga saya hanya bisa mengalah. Ya sudahlah, berhenti berlangganan saja.

Tanggal 7 Maret 2011, saya baru menyadari bahwa 2 fasilitas telepon lainnya di rumah saya telah ‘dikerjai’ juga oleh perusahaan penyedia jasa telepon. Saya mendatangi customer service office mereka. Dengan hati sabar, kepala dingin dan dada yang lapang. Namun, petugas yang menerima saya benar-benar telah melakukan sesuatu yang menyebabkan pemakluman saya atas perlakuan buruk mereka berubah menjadi kemarahan. Walhasil, saya menuntut pejabat tertinggi di kantor itu untuk mempertanggungjawab kan seluruh praktek bisnis kotornya. Dua minggu kemudian, mereka mengganti uang saya yang sudah diambilnya sekitar Rp.700 ribu lebih sedikit. Penggantian itu dilakukan hari Jumat tanggal 18 Maret 2011. Saya senang karena uang saya kembali. Tapi saya tetap sedih karena praktek bisnis buruk itu kemungkinan terus menerus memakan korban jutaan orang lainnya yang tidak berdaya. Mereka tidak bisa melindungi diri mereka sendiri. Bahkan, para penyelenggara Negara pun tidak
terlihat benar-benar peduli. Faktanya, hal itu masih saja terus terjadi.

Hari minggu tanggal 20 Maret 2011. Pagi-pagi sekali anak sulung saya datang dengan mata berkaca-kaca. “Ayah, aku dapat kiriman SMS terus nihh…..” katanya. Tahukah Anda SMS apakah gerangan itu? SMS sales marketing provider telepon yang lagi-lagi digunakan untuk menguras pulsa pelanggannya. Baru tanggal 19 kemarin anak saya mengisi pulsa, dan sejak pukul
00.11 WIB dibombardir dengan SMS pencuri pulsa. Saya lebih sedih lagi sekarang karena ternyata, selama berbulan-bulan ini keluhan anak saya tidak mendapatkan respon sepantasnya. Pagi itu saya berjanji untuk meluangkan waktu mendatangi kantor provider telepon itu. Untuk sementara, anak saya tenang. Namun, tahukah Anda bahwa beberapa menit kemudian ada kiriman SMS yang sama? Saya cek sisa pulsa di hand phonenya. Tinggal tersisa 54 rupiah. Sadisnya bisnis telepon di Negara bernama Indonesia. Dan betapa tenang tenteramnya para penyelengga Negara kita menikmati amanah yang sudah diberikan oleh rakyatnya
di pundak mereka. Sungguh, sekarang saya benar-benar marah.

Tetapi, kemudian saya tergelitik untuk melihatnya dari sudut pandang praktek sales dan marketing lagi. Saya mencoba memperhatikan pola yang benar-benar kotor itu. Ketika pulsa kita kosong, atau hanya sedikit sekali; mereka berhenti mengirim SMS itu. Namun, begitu kita mengisi pulsa kembali; mesin pengirim SMS itu kembali aktif dan dengan rakusnya menyedot pulsa yang ada, sampai kering. Subhanallah, akhir zaman mungkin sudah sedemikian dekatnya sehingga orang mencuri pun sudah berani terang-terangan. Seolah-olah legal. Dan secara tidak langsung di anggap biasa oleh para penyelenggara Negara.

Bagaimana seandainya kita mengubah jargon sales dan marketing kita? Hah? Apa iya bisa? Bukankah tidak sebaiknya kita menantikan fatwa para guru marketing sekelas Pak Hermawan Kartajaya? Pak Hermawan itu sudah sangat banyak jasanya terhadap para marketer dunia baru. Bukan hanya untuk Indonesia, tetapi di level dunia. Jadi, ijinkan untuk sekali ini saja saya pribadi yang akan menyampaikan ‘re-thinking marketing’ dalam praktek sales dan marketing mulai saat ini. Apakah itu? Rule itu berbunyi;”Pelanggan Adalah Wakil Tuhan.”

Apakah pelanggan benar-benar merupakan ‘wakil Tuhan’? Benar. Pelanggan adalah perwujudan Tuhan yang secara fisik dan kongkrit berada di hadapan kita. Sebagai seorang pengambil keputusan dalam organisasi bisnis kita, apakah kita memiliki cukup nyali untuk pura-pura tidak tahu bahwa orang-orang yang bekerja di bagian sales dan marketing perusahaan kita telah mengkhianati wakil Tuhan? Terlalu beresiko jika kita bersikap demikian.

Tapi kan pelanggan itu bukan Tuhan? Hey, jargon baru yang saya bilang itu menyebut pelanggan sebagai ‘wakil Tuhan’, bukan menjadikan mereka sebagai ‘Tuhan-Tuhan baru’ kita. Tuhan ingin agar bisnis kita sukses dan berkah. Maka Dia mengirimkan wakilnya dalam wujud yang mudah untuk kita lihat, sehingga mudah berinteraksi dengannya. Mengapa kita tidak memahami itu sebagai isyarat dari Tuhan untuk menjadi pelayan terbaik bagi-Nya?

Jadi mulai sekarang, mari kita re-thinking marketing practice kita. Dan mari kita terapkan rule yang baru dalam praktek sales dan marketing kita. Apa bunyi rule itu? “Layanilah pelangganmu, seperti engkau melayani Tuhanmu.”

Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
Natural Intelligence Contemplator
www.dadangkadarusman.com
====================================================================

Demikian share dari saya semoga kita menjadi lebih berani dan bisa mengambil manfaatnya, segera menghubungi CS bila pulsa kita hilang tanpa jelas.
credit to: Kang Dadang

Sunday 13 March 2011

FIFA-PSSI dan Masalahnya (1) Oleh Djoko Susilo


FIFA-PSSI dan Masalahnya (1) Oleh Djoko Susilo
Posted by idris on 10 March 2011 | 07.44 wib


Ketika saya masih jadi reporter Jawa Pos, sekitar 25 tahun lalu, ada satu kata yang atas perintah Bos Dahlan Iskan harus dihilangkan dari perbendaharaan kami, yaitu ‘’tidak bisa’’.

Saya ingat, waktu itu fasilitas di Jawa Pos masih sangat minim. Pun, di Surabaya saja, pamor Jawa Pos masih kalah oleh kompetitor, apalagi di luar Jatim.

Kalau saya kembali ke kampus UGM, masih banyak yang terheran-heran karena saya bekerja di koran yang bernama Jawa Pos. Sering ada pertanyaan yang menjengkelkan.

Misalnya, koran tempatmu bekerja itu berbahasa Jawa tah? Kalau ada pertanyaan itu, saya jawab sekenanya: Jawa Pos itu berbahasa Inggris, kok. Jelas mereka tidak akan percaya.

Sebagai wartawan generasi awal, saya beruntung karena masih dididik dan diawasi langsung Big Boss Dahlan Iskan. Setiap sekian pekan, kami diajak berdiskusi dalam forum yang disebut Bengkel.

Forum itu sebenarnya digunakan untuk transfer teknik reporting dari bos sendiri. Saya tak tahu, apa itu masih dilaksanakan untuk reporter generasi sekarang. Sebab, sejak masuk DPR dan sekarang jadi duta besar (Dubes), saya belum pernah diundang sharing dengan junior saya. Tapi, apapun proses yang kami ikuti saat itu, kata ‘’tidak bisa’’ atas tugas yang sesulit apapun tak boleh hilang dari ingatan kami.

Kata itu pula yang menghantui saya ketika ditugasi berurusan dengan FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional). Terus terang, meski saya bertahun-tahun ditugaskan di luar negeri dan lama jadi reporter, penugasan saya sebagai wartawan Jawa Pos hampir tak pernah berurusan dengan olahraga, apalagi FIFA.

Karena itu, ketika sahabat saya, Dr Andi Mallarangeng yang kini Menpora, menelepon saya dengan misi menjelaskan ke FIFA soal kisruh PSSI, saya sempat tercenung: Apa bisa? Untung, sikap bawah sadar saya yang mendarah daging sejak jadi reporter Jawa Pos segera menggerakkan hati saya: Tak ada kata ‘’tidak bisa’’ bagi wartawan Jawa Pos dan itu juga berlaku bagi duta besar yang mengawali karirnya sebagai wartawan di koran ini.

Terus terang, sebelumnya saya buta soal PSSI dan FIFA. Namun, akhirnya saya harus mengerti dan memahaminya dengan baik. Makin saya bongkar-bongkar, masalahnya makin menantang. Juga menjawab sebagian pertanyaan dalam hati saya selama ini:

Kenapa pengurus PSSI jika datang ke Zurich (kantor pusat FIFA) tak sekalipun mengontak KBRI? Mungkin mereka akan berurusan dengan KBRI kalau kehilangan paspor saja.

Padahal, personel cabang olahraga lain, entah Percasi, PBSI, dan lain-lain, bila punya kegiatan di manapun di wilayah Swiss akan memberi tahu KBRI.

Saya makin tertantang menguak misteri PSSI dan FIFA. Apalagi setelah cek dan ricek terhadap sejumlah teman di media menyatakan ada pejabat PSSI yang sering bohong belaka.

Maka, saya bertekad melaksanakan misi dengan baik dan profesional. Apalagi, dari email, pesan facebook, ataupun SMS yang saya terima dari teman-teman di Surabaya, banyak yang mendukung.

Saya yakin, pasti ada manfaat bagi masyarakat jika persekongkolan yang mengakibatkan prestasi sepakbola Indonesia terjerembab dan makin terpuruk ke posisi yang menyedihkan dibongkar.

Sebagai Dubes, saya tak sulit minta waktu berkunjung ke FIFA. Apalagi, sesungguhnya gelar itu secara resmi sangat hebat: Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI.

Artinya, saya membawa kuasa penuh atas nama pemerintah dan bangsa Indonesia. Jelas FIFA pun tahu itu. Mereka juga tahu tata krama diplomatik. Kalau kirim surat pun, mereka takkan lupa menambahkan singkatan gelar HE atau his excellency (yang mulia). Saya sebenarnya risih, tapi ya mau bagaimana lagi. Itu sudah baku dalam tata pergaulan diplomatik.

Yang pertama saya lakukan setelah dapat kontak dengan FIFA ialah memetakan masalah. Setelah saya urai benang kusut yang ada, ternyata memang yang jadi masalah adalah statuta PSSI.

Orang di PSSI bersikeras sudah tak ada masalah pada statuta karena sudah disahkan FIFA. Namun, pihak penentang menganggap pengesahan itu penuh rekayasa. Setelah saya pelajari saksama, ada kecenderungan pengurus PSSI berlindung ke FIFA jika menguntungkannya dan mengabaikan FIFA bila tak sesuai dengan maunya.

Pangkal kisruh pertama memang pasal 35 ayat 4, yang dalam bahasa Inggris berbunyi, ‘’The members of the executive committees must not found guilty of criminal offence’’.

Terjemahan wajarnya, ‘’Anggota komite eksekutif tak pernah terbukti melakukan tindakan pidana.’’ Tapi, ayat yang mudah dimengerti itu dipelintir dengan adanya tambahan —tidak sedang ditemukan melakukan kejahatan ketika kongres. Ya tentu saja jauh panggang dari api. Jadi, menurut statuta PSSI, asal selama kongres —yang normalnya berjalan tiga hari— seorang calon tidak sedang diperiksa polisi atau jaksa karena suatu kejahatan, dia bisa jadi calon sekalipun pernah dipenjara dan dijatuhi hukuman oleh pengadilan.

Ketika menemui para petinggi FIFA, saya agak jengkel. Sebab, mereka sejak 2007 membiarkan terjemahan yang salah itu. ‘’You don’t understand Indonesian language.

Why do you in FIFA accept the wrong translation like that?’’ protes saya pada seorang pejabat FIFA. Dengan enteng dia jawab, ‘’Sorry, Indonesian language is not the official language here.’’

Belakangan, yang saya tahu, direktur FIFA itu sudah digarap orang-orang PSSI. Itu membuat saya makin kesal. Sebab, jutaan orang Indonesia yang paham bahasa Inggris dengan baik jadi tampak bodoh saat membaca terjemahan statuta FIFA versi PSSI itu.

Saya sempat minta semua staf diplomat saya, yang umumnya bernilai TOEFL di atas 600, untuk menerjemahkan statuta FIFA. Hasilnya sama dengan saya dan menyalahkan versi PSSI. Tapi, memang orang PSSI bisa berjaya dengan pelintiran itu selama empat tahun karena ada orang-orang FIFA yang bisa digarap.

Atas semua penyelewengan itu, tekad saya mengungkap borok-borok yang selama ini ada di PSSI makin kuat. Keyakinan saya terbukti juga ketika FIFA mengadakan jumpa pers mengenai berbagai masalah, termasuk PSSI, 3 Maret lalu.

Saya sengaja mengirim dua warga melihat langsung dan memonitor apa yang terjadi di FIFA. Masalahnya, menurut laporan teman-teman wartawan, PSSI mengirim pengurusnya. Bahkan, pengurus itu pada seorang wartawan mengaku duduk persis di depan Presiden FIFA Sepp Blatter. Segera saya kontak dua warga untuk memastikan kebenaran itu.

Salah seorang warga langsung melapor, ‘’Di ruang ini, orang Asia hanya tiga. Selain kami berdua, ada satu orang Jepang.’’ Dia pun memotret suasana jumpa pers dan memastikan tak ada wajah Indonesia, selain keduanya.

Besoknya, Jumat siang, masuk laporan dari kawan wartawan di Jakarta bahwa pengurus yang mengaku Kamis sore duduk di depan Sepp Blatter itu sudah ada di sekitar Senayan. Itu jelas tak masuk akal. Sebab, pesawat yang terbang malam dari Zurich adalah Emirates. Pun, pesawat itu tiba di Jakarta pukul enam sore.

Bagaimana mungkin pengurus PSSI yang sering diwawancarai wartawan itu Jumat siang sudah ada di Jakarta? Apa dia punya ilmu sehingga bisa ada di banyak tempat dalam waktu sama?(bersambung)

FIFA-PSSI dan Masalahnya (2) Oleh Djoko Susilo


FIFA-PSSI dan Masalahnya (2) Oleh Djoko Susilo
Posted by idris on 11 March 2011 | 07.35 wib
sumber: Riau Pos


Sewaktu masih di SD, guru mengajarkan pepatah yang selalu saya ingat: guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Itu saya coba gunakan memahami hubungan FIFA-PSSI.

Saya yang sebelumnya tak tahu apa-apa coba menggali seksama masalah itu sampai akarnya. Ada kemiripan antara pengurus FIFA dan PSSI: Mereka lama berkuasa dan tak mau turun-turun.

Yang lebih penting, dalam urusan duit, FIFA ataupun PSSI dianggap tak transparan.

Di FIFA, nama wartawan Inggris Andrew Jennings masuk blacklist nomor 1. Alexander Koch, pejabat Bidang Humas FIFA, ketika saya tanya mengenai Jennings tak bisa menyembunyikan kejengkelan.

‘’Saya larang dia masuk di lingkungan FIFA. Sebab, sebagai wartawan, dia sangat tidak objektif,’’ kata Herr Koch gusar. Baginya, apa saja yang ditulis Jennings hanya isapan jempol dan bohong belaka. Memang pantas Jennings buat marah pengurus FIFA. Sebab, dia satu-satunya wartawan yang mampu mendokumentasikan berbagai masalah di FIFA.

Dosa besar Jennings ialah menulis buku Foul! The Secret World of FIFA: Bribes Vote Rigging and Ticket Scandals. Buku itu mengupas habis skandal keuangan dan berbagai persoalan yang membelit FIFA. Dalam ulasan tentang karya Jennings itu, koran terkenal di Inggris The Daily Mail menulis, Explosive.. An astonishing story of bribery and vote rigging. Sedang Presiden FIFA Sepp Blatter berkomentar ke Jennings, You write fiction.

Buku Jennings itu di kalangan wartawan serta peminat dan pengamat bola di Inggris sangat berpengaruh. Akibatnya, media di Inggris dicap anti-FIFA.

Pun, hasilnya sangat jelas: Inggris gagal jadi tuan rumah Piala Dunia 2018, kalah oleh Rusia meski Pangeran Williams ikut melobi. Banyak yang heran, kenapa Inggris. Juga banyak yang mempertanyakan, kenapa Qatar bisa jadi tuan rumah World Cup 2022.

Well, kami juga harus mempertimbangkan perkembangan bola di Eropa Timur. ‘’Tidak benar semua tuduhan koran Inggris mengenai adanya penyuapan atau permainan dalam penentuan,’’ kata Koch. Memang tuduhan atau kritik yang ditulis Jennings tak main-main.

Masalahnya, beda dengan tradisi CEO perusahaan atau lembaga penting di Eropa yang selalu mengumumkan gaji pimpinan dan dewan direksi, gaji dan penghasilan presiden FIFA dinyatakan rahasia.

Hanya boleh diketahui komite keuangan organisasi. Tapi, dari berbagai sumber, Jennings menuliskan gaji Blatter 4 juta franc Swiss (CHF) atau hampir Rp38 miliar. Dalam kontrak juga disebut jika Blatter di-PHK, FIFA harus memberi kompensasi CHF 24 juta atau hampir Rp226 miliar.

Di luar gaji itu, Blatter masih memiliki sejumlah fasilitas dan pengeluaran yang dibayar FIFA. Tumpangannya saja Mercy terbaik di Swiss. Biaya sewa apartemennya di Zilikon, dekat Zurich, CHF 8.000 per bulan.

Jika pergi ke luar wilayah Swiss untuk urusan apapun, dia dapat sangu sehari 500 dolar AS plus uang makan, uang belanja, dan lain-lain. Bahkan, Jennings bisa menyebutkan, jas dan belanjaan Blatter di Coop (semacam supermarket Hero di Swiss) juga dibayari FIFA.

Masih menurut Jennings, tiket pelesir pacar presiden FIFA yang sudah lebih dari 75 tahun itu juga dibayari FIFA. Blatter jadi presiden FIFA sejak 1998. Tapi, belasan tahun sebelumnya dia sudah jadi Sekjen FIFA.

Sama dengan pengurus PSSI yang tak pernah berganti-ganti. Bisa dikatakan, orangnya ya itu-itu saja. Sepertinya, tak ada orang Indonesia lain yang bisa mengurus PSSI. Nurdin Halid berkuasa sejak 2003.

Sedang Sekum PSSI Nugraha Besoes ada di posisinya sejak lama. Seingat saya, sejak saya masih bercelana pendek, dia sudah jadi pengurus teras PSSI.

Dalam catatan Jennings, Blatter juga sering menyalahi aturan di Swiss. Meski dia tinggal di Kanton Zurich sejak 1975, KTP-nya masih terdaftar di Kanton Valais. Di Swiss, ada perbedaan yang mencolok dari segi perpajakan. Pajak penghasilan di Valais lebih rendah daripada di Zurich.

Dengan ber-KTP Valais, pajak yang dibayar pun lebih sedikit. Lalu, masih menurut Jennings, Blatter pun memutuskan mendaftar urusan pajaknya di Kantor Appenzell, salah satu kanton terkecil di Swiss yang hanya berpenduduk 15.000 orang dengan pajak paling rendah. Dalam istilah lokal, status Blatter adalah wochenaufenthalter. Terjemahan gampangnya, penduduk Zurich yang hanya tinggal di kota itu selama hari kerja.

Suatu saat reporter tabloid Swiss, Blick, datang mengetuk pintu apartemen Blatter di Zurich. Dia menanyakan alamat rumah Blatter di Appenzell, sebagaimana tercatat dalam laporan pajaknya.

Ternyata, sampai tiga kali ditanya, presiden FIFA itu tak bisa menyampaikannya dengan benar sampai akhirnya reporter itulah yang memberi tahunya dengan tepat. Dengan kata lain, Blatter hanya pinjam alamat agar pajaknya lebih rendah.

Tentu saja laporan Blick itu mengagetkan banyak pihak. Kantor pajak Zurich akhirnya mengusut kebenaran laporan wartawan Blick. Sedang Blatter untuk mencari simpati memberi kesempatan wawancara khusus ke koran Walliser Bote, yakni koran lokal tempat kelahirannya di Kanton Valais. Intinya, isu pengusutan dinas pajak itu tak benar.

Dia juga membantah ia jadi sasaran pengusutan atas penyelewengan pembayaran pajak pendapatan. Bahkan, dia berusaha mencari simpati warga lokal.

Sebagai orang asli Valais yang berhasil masuk orbit internasional, wajar dia jadi sasaran tembak orang-orang di kota besar seperti Zurich.

Membaca bagian cerita itu, saya teringat sebagian usaha Nurdin mencari simpati lokal di Makassar dengan menyatakan berbagai macam kritik terhadapnya bermotif politik. Tak pernah diungkap proses yang terjadi selama ini di PSSI menyalahi aturan FIFA.

Juga, tak dijelaskan terjadi pelintiran terhadap statuta organisasi. Seolah-olah para pengurus PSSI sekarang menghadapi campur tangan pemerintah dan dizalimi. Anggapan dizalimi media dan pemerintah itu akan bisa jadi alat yang ampuh untuk membela diri. Penampilan memelas sampai menangis di depan Komisi X DPR juga merupakan drama yang sangat mencengangkan.(bersambung)

FIFA-PSSI dan Masalahnya (3-Habis) Oleh Djoko Susilo, Duta Besar RI di Swiss


FIFA-PSSI dan Masalahnya (3-Habis) Oleh Djoko Susilo, Duta Besar RI di Swiss
Posted by idris on 12 March 2011 | 07.30 wib
sumber : Riau Pos


NAMA resmi FIFA adalah Federation Internationale de Football Association atau dalam bahasa Inggris ialah International Federation of Association Football.

Jadi, sesungguhnya nama FIFA lebih terkenal dalam bahasa Prancis, persis ketika didirikan pada 1907 di Paris. Kepanjangan FIFA tak pernah berubah, baik dalam bahasa Prancis maupun Inggris.

Karena itu, beberapa bulan lalu ketika ada kabar lewat PSSI, FIFA menegur dan mengancam Indonesia karena dilaksanakannya LPI (Liga Primer Indonesia) segera saja publik heboh dengan informasi surat itu palsu.

Saya tak melihat surat itu. Tapi, dari berbagai berita, misalnya dari analisis grammar bahasa Inggris dan yang lebih fatal lagi kepanjangan FIFA adalah Federation International Football Association, itu menunjukkan pembuat surat keterlaluan ngawur-nya. Pertama, tak mengerti kepanjangan yang betul FIFA.

Kedua, bahasa Inggrisnya pas-pasan dan malah mungkin tak pernah ke kantor FIFA di Zurich, Swiss. Siapapun yang pernah ke kantor FIFA yang megah di kawasan Sonenberg, Zurich, rasanya tak mungkin menulis kepanjangan FIFA sampai salah.

Saya tak tahu jika pengurus PSSI yang wira-wiri ke sana sampai tak pernah memperhatikan kepanjangan FIFA yang benar itu. Rasanya, tak mungkin Sekjen FIFA Jerome Valcker yang asli Prancis dan Thierry Regennas, pejabat FIFA urusan asosiasi dan perkembangan yang asli Swiss, salah menulis kepanjangan FIFA.

Dilahirkan di Paris pada 1907, wajar jika suasana Prancis masih terasa kental di organisasi itu. Jika para petinggi FIFA dan para tamunya bersantap siang atau malam, mereka biasanya ke restoran FIFA Club Sonenberg di Hitzigweg 15, CH-8032 Zurich, yang salah satu menu andalannya adalah menu Prancis.

Bahasa Prancis masih dominan dan mereka kadang-kadang mengira tamunya, khususnya dari Indonesia, seperti saya, tak mengerti bahasa Prancis. Sikap sok Prancis para petinggi FIFA itulah yang saya alami ketika memperbincangkan nasib Nurdin Halid dengan Presiden FIFA Sepp Blatter.

Tiba-tiba ada oknum yang menginterupsi dalam bahasa Prancis. Dia baru agak mundur ketika sadar rombongan kami juga mengerti bahasa Prancis. Dari interupsinya itu, saya mengerti Blatter diminta tak banyak berbicara soal Nurdin.

Situasi itu sangat merisaukan saya. Itu berarti lobi penguasa PSSI sangat intensif di lingkungan FIFA, sementara para pengkritik pengurus PSSI sama sekali tak punya akses ke FIFA.

Pantas, selama ini kalau mereka ke kantor FIFA di Zurich sekalipun tak pernah kontak ke KBRI. Tampaknya, ada sesuatu yang dijaga secara khusus oleh pihak PSSI sehingga jalur komunikasi dengan pejabat FIFA itu hanya eksklusif untuk mereka.

Bukan hanya itu, mereka juga ingin memonopoli tafsir informasi yang keluar dari FIFA.

Dengan kata lain, kalau ada instruksi atau informasi FIFA yang menguntungkan mereka, itu akan digunakan dan disebarkan seluas-luasnya. Tapi jika tak mengenakkan, mereka akan membungkus dan menyimpan serapat-rapatnya.

Salah satu yang paling nyata adalah soal surat FIFA pada Juni 2007, yang di website resmi FIFA saja hingga sekarang bisa dibaca. Di sana disebutkan, FIFA sudah mengirim surat ke PSSI agar mengadakan kongres ulang dan memperbaiki statuta PSSI.

Meski sudah jelas-jelas ada dan juga diakui para petinggi FIFA, ketika saya berkunjung ke sana, para pengurus PSSI mati-matian membantah.

Hanya, kemudian mereka mengakui ada perintah KLB (kongres luar biasa) di Ancol pada 2009 yang melanggengkan kekuasaan Nurdin dan mempertahankan status quo.

Dari cerita sejumlah teman yang sampai ke saya, ternyata KLB di Ancol saat itu penuh rekayasa. Salah satu di antaranya, pejabat FIFA yang ditugaskan jadi pengawas ibaratnya memberi cek kosong ke pengurus PSSI.

Teman-teman wartawan yang coba mewawancarai perwakilan FIFA dihalang-halangi dan pejabat FIFA itu sendiri menolak bicara. Dia seperti sudah dikondisikan membenarkan apa saja yang diputuskan PSSI.

Dalam konteks ini, kongres PSSI yang akan diadakan April nanti jadi tak berarti dan bisa kisruh manakala pengawas dari FIFA dan AFC bukan pejabat netral. Kekhawatiran itu bukan tak mengada-ada karena masih ada usaha-usaha mengegolkan Nurdin dengan berbagai cara.

Hingga kini, pengurus PSSI masih bersikukuh kongres akan dilaksanakan sesuai aturan main PSSI yang katanya sudah disetujui FIFA. Masalahnya, selama ini FIFA sangat sensitif dengan apa saja koreksi yang dilakukan pemerintah.

Jika seorang menteri atau saya selaku Dubes mengingatkan FIFA terjadi KKN di lingkungan PSSI, mereka akan memperingatkan kita bertahan. ‘’Di lingkungan sepakbola yang di bawah naungan FIFA, haram campur tangan pemerintah,’’ kata Alexander Koch, pejabat Humas FIFA, ketika saya bertandang ke markasnya.

Sekalipun kini PSSI masih memakai nama ‘’I (Indonesia)’’ dan menerima dana negara melalui APBN dan di klub-klub di daerah masih menerima anggaran lewat APBD, sikap FIFA keras terhadap apa yang dianggapnya campur tangan pemerintah.

Jadi, jika Menpora Andi Mallarangeng mengancam akan ‘’menyemprit’’ PSSI seandainya melenceng dari statuta dan kode etik FIFA, itu tetap akan dianggap sebagai bentuk campur tangan pemerintah.

Pengurus PSSI akan melapor ke Zurich, mereka dizalimi pemerintah dan juga media massa. Ketika salah seorang petinggi FIFA saya konfrontasi dengan fakta PSSI pernah dipimpin dari balik jeruji penjara selama beberapa tahun, dia mengelak.

‘’Semuanya sudah diselesaikan dalam kongres pada 2009 di Jakarta,’’ kata pejabat yang saya dengar juga akan hadir lagi di kongres PSSI bulan depan.

Memang, bagi yang belum pernah ke markas FIFA di Zurich, Anda akan mengalami pengalaman yang menyenangkan. Begitu masuk ke hall utama, Anda akan disambut sejumlah pegawai yang ramah dan menyenangkan.

Ruangannya sangat luas dan tertata rapi. Arsitekturnya begitu indah dan didesain menerima cahaya yang memadai. Meski mus-im dingin, ruangan FIFA terasa hangat.

Bahkan, karena pengunjung berasal dari banyak negara, di salah satu sudutnya ada meditation room yang pada praktiknya banyak digunakan untuk salat. Saya lihat ada beberapa sajadah di sana yang terlipat rapi.

Saya kira, pengurus PSSI kalau ke FIFA lebih sibuk bertemu dengan Jerome Valcke, Sekretaris Jenderal FIFA, dan Thierry Regennas, Direktur Asosiasi Sepak Bola dan Perkembangan.

Selama ini tak banyak yang mempertanyakan apa saja yang disampaikan FIFA ke PSSI. Dengan dana organisasi, mereka bisa memonopoli informasi sesuai seleranya. Bahkan, saking pede-nya, kadang pengurus PSSI tak memperhatikan informasi itu tak selaras dan menunjukkan inkonsistensi FIFA.

Misalnya, mengenai surat FIFA 6 Maret 2009 yang mengakui kepengurusan Nurdin (bahkan sebelum KLB di Hotel Mercure, Ancol). Yang jadi masalah, surat itu bertanggal 6 Maret 2009 sehingga sesungguhnya FIFA sudah mengakui sebelum kongres dilaksanakan 19-20 April 2009.

Atas fakta itu, sesungguhnya para petinggi FIFA agak malu ketika saya kejar dengan pertanyaan mengapa mereka tak konsisten? Ini sangat memalukan bagi orang Swiss yang terkenal efisien dan berpegang teguh pada hukum maupun etika.

*) Djoko Susilo bisa dihubungi di thedjokosusilo@gmail.com

Saturday 26 February 2011

Toko Buku Tolak Jual Buku Dosa Dosa Nurdin


membaca berita dibawah ini jadi heran saya
begitu kuatkah posisi Nurdin Halid sehingga toko buku saja tidak berani menjualnya?
la buku tentang Cikeas yang menyangkut presiden saja beredar bebas

Buku Dosa Dosa Nurdin Halid
Toko Buku Tolak Jual Buku Dosa Dosa Nurdin
Selasa, 22 Februari 2011 - 11:30 wib
Danang Prabowo - Okezone


YOGYAKARTA- Puluhan karyawan Galangpress menggelar aksi demontrasi di Tugu Yogyakarta. Aksi ini dilakukan sebagai protes karena toko-toko buku menolak menjual buku “Dosa Dosa Nurdin Halid”.

Dalam aksinya, mereka juga menjual buku karangan Erwiyantoro itu. Di dalam buku tersebut, Erwin memaparkan ada sembilan dosa Nurdin Halid saat menjabat sebagai ketua PSSI.

“Kami jual buku ini karena agen resmi penjual buku nasional tidak berani menjual buku ini. Padahal harganya buku Rp60 ribu, kalau di sini (Tugu,red) kami jual Rp50 ribu," kata Koordinator Galangpres Julius F Tualaka kepada wartawan, Selasa (22/2/2011).

Julius menambahkan, adanya buku ini diharapkan masyarakat luas maupun pengurus PSSI mengetahui keburukan Nurdin. "Nurdin tidak layak untuk menjabat sebagai ketua PSSI untuk ketiga kalinya. Banyak sekali kesalahan yang tidak bisa termaafkan," tegasnya.

Buku cetakan kedua ini, lanjut Julius, PT Galangpres sudah mencetak sebanyak 7.500 eksemplar. Namun, jumlah sebanyak itu sebagian besar tidak bisa diperjualbelikan di toko buku.

“Karena penjual buku nasional tidak mau menjual dengan alasan yang tidak jelas,” keluhnya.
Selain melakukan promosi, mereka juga mengusung spanduk dan melakukan orasi. Aksi jual buku ini akan berlangsung selama persediaan buku habis.

"Kami akan lakukan promo ini di beberapa kota di antaranya Jakarta, Malang, Surabaya, dan Semarang. Aksi jual buku ini akan berakhir pada konggres PSSI di Bali nanti," kata Julius.(kem)

Thursday 24 February 2011

Meluruskan Masalah Film Impor

artikel menarik yang saya temukan dari sini
Deddy Mizwar-Rudy Sanyoto: Meluruskan Masalah Film Impor

Oleh Lisabona Rahman
Kajian :: Selasa, 22 Pebruari 2011

Tulisan ini merupakan rangkuman dari pernyataan yang dibuat Deddy Mizwar dan Rudy S Sanyoto. Kedua nama ini adalah Ketua dan Wakil Ketua BP2N, namun pernyataan ini disampaikan sebagai pandangan mereka sebagai pribadi.

Berikut adalah isi pernyataan yang mereka sampaikan dalam jumpa pers tentang kebijakan film nasional dan masalah pajak film impor di Gedung Sapta Pesona, Kementrian Budaya dan Pariwisata di Jakarta pada Minggu 20 Februari 2011.


Karena di TV, Radio, koran, dan di twitter ramai tentang Hollywood akan berhenti mengirim film ke Indonesia, dengan alasan ada peraturan/regulasi baru, mereka akan dikenakan pajak yang tinggi (tanpa menerangkan nomer dan tanggal peraturan yang dimaksud), maka perlu diluruskan hal-hal sebagai berikut:

I. Tidak ada peraturan/regulasi baru yang akan mengenakan pajak yang tinggi dan merugikan usaha mereka, tapi SURAT EDARAN (SE) Dirjen Pajak No. 3 tanggal 10 Januari 2011 hanya menegaskan agar mereka (importir dan Hollywood) harus bayar pajak impor yang benar dan wajar sesuai ketentuan peraturan perundangan (UU pajak dan UU Kepabeanan) yang ada dan berlaku.

Dengan demikian :

* tidak merugikan negara dan bangsa Indonesia.
* keberadaan film asing tidak menekan perkembangan film nasional.
* tidak ada yang menjadi korban karena dianggap menyalahgunakan wewenang membantu penghindaran/penggelapan pajak impor film.

II. Pernyataan Noorca Massardi bahwa importir bayar 23,75% itu menyesatkan, seolah-olah telah kena beban yang tinggi, karena tidak diterangkan 23,75% itu terdiri dari pajak apa saja dan dari nilai berapa?

23,75% terdiri atas:

* BM (Bea Masuk): 10% dari Nilai Pabean.
* PPN (Pajak Pertambahan Nilai): 10 % dari (Nilai Pabean + BM) = 11% dari Nilai Pabean,
* PPH (Pajak Penghasilan): 2,5 % dari (Nilai Pabean + BM) = 2,75 % dari Nilai Pabean,

Nilai Pabean adalah nilai transaksi yang sebenarnya, yang dibayar atau akan dibayar untuk memperoleh barang/jasa yang diimpor tersebut. Nilai Pabean (NP) menjadi Nilai yang menjadi dasar pengenaan pajak.

Berapa nilai pabean yang importir dan Hollywood laporkan ketika mengimpor? Wajar dan sudah benar sesuai peraturan yang berlaku?

Selama ini MPA dan importir telah mengelabui pajak dan Bea Cukai dengan mengaku hanya beli/jual dengan harga US Dollar (USD) 0,43/meter; atau + USD 1,000/copy, sehingga kalau mengimpor 1 judul film dengan jumlah:

* 1 copy (NP = USD 1,000), pajaknya 23,75% = USD 237,50 atau + Rp.2,1 juta.
* 5 copy (NP = USD 5,000), pajaknya hanya Rp. 10 juta?
* 30 copy (NP = USD 30,000), pajaknya hanya Rp. 60 juta?
* 50 Copy (NP = USD 50,000), + Rp 500 juta: Pajaknya USD 11,875 = + Rp. 110 juta.

Jadi rata-rata per copy hanya sekitar Rp 2 juta? Apa kata Dunia?

Sebagai perbandingan, Beban Pajak untuk film nasional:

* PPN per copy film = Rp. 1 juta (10% dari sekitar Rp. 10 juta),
* Rata-rata per judul 35 copy, dari cetak copy saja kena PPN Rp 35 juta?
* Kalau mencetak 100 copy, PPN yang harus dibayar mencapai Rp. 100 juta (biasanya untuk film besar atau menarik, yang ingin beredar serentak agar dapat meraup hasil edar yang cukup banyak, sehingga mampu mengembalikan biaya produksinya yang besar)
* Rata-rata beban pajak produksi film nasional adalah 10% dari budget, sehingga:
o ketika anggarannya Rp 5 milyar, beban pajaknya mencapai 500 juta, dan
o ketika anggarannya makin besar misalnya Rp. 15 Milyar, pajaknya mencapai Rp. 1,5 milyar. (beberapa kali lipat dari beban pajak film impor?)

III. Rupanya selama ini importir dan Hollywood tidak melaporkan harga transaksi jual/beli film impor secara benar. Mereka hanya melaporkan Nilai Pabean senilai biaya cetak copy-nya saja = USD 0,43/meter. Padahal Harga beli film tersebut bukan hanya itu, karena ada yang dibayarkan kemudian yaitu sebesar prosentase (%) tertentu dari hasil edar film tersebut.

Nilai Pabean dilaporkan sama untuk semua filmnya, baik yang blockbusters (produksi mahal dan peredaran sukses), maupun yang biasa-biasa saja (produksi murah dan peredarannya tidak sukses). Aneh? Sangat wajar, kalau dikoreksi Ditjen Bea Cukai dan Ditjen Pajak?

Menurut UU Nomor 17 Tahun 2006 tentang kepabeanan, Nilai Pabean adalah Nilai Transaksi yang sebenarnya, yaitu yang dibayar atau yang akan dibayarkan oleh importir. Hasil edar yang wajib disetorkan ke Luar Negeri adalah komponen harga/nilai transaksi, sebagai suatu syarat dari perolehan hak edar film impor di Indonesia, (istilah pabeannya = Proceeds), harus dimasukan dalam nilai pabean yang harus diperhitungkan ketika membayar Bea Masuk (BM) dan PPN serta PPH ketika mengimpor film.

BM hanya 10% total pungutan impor 23,75% dari Nilai Pabean, maka Nilai nominal pajak akan makin membesar seiring dengan besarnya hasil edar film tersebut, sehingga sebesar apapun tetap tidak mungkin memberatkan, karena mereka masih memiliki 76,25% yang menjadi bagian importir/Hollywood.

Karena PPN dapat dikreditkan, PPH dapat diperhitungkan untuk PPH badan, maka yang benar-benar jadi beban importir film hanya BM 10% dari Nilai Pabean.

Perhitungan

Pelaksanaan dari UU Kepabeanan secara konsekuen dan benar, dapat kita lihat dari perhitungan sebagai berikut:

Data Box Office Mojo, (terlampir):

Hasil edar 65 judul film Hollywood di tahun 2010 = USD 85 juta (Rp.765 milyar)
atau rata-rata per copy USD 1,3 juta (Rp. 11,8 milyar).

Kalau 50% setor ke LN, dan itu dianggap Nilai Pabean (NP):

* NP per tahun = USD 42,5 juta (Rp 382 juta, dengan kurs Rp. 9.000/USD).
* NP per judul = USD 653 ribu (Rp 5,9 milyar)

Maka total pungutan impor sebesar 23,75% dari NP :

* per tahun = Rp 91 Milyar;
* per judul = Rp.1,4 Milyar;

Jumlah itu masih kecil sekali jika dibandingkan hasil edar film tersebut, sehingga tidak lazim meminta keringanan, apalagi mengajukan boikot, karena setelah dikurangi dengan Pungutan Impor, keuntungan film impor =

* per tahun : Rp (765 - 91) = 654 Milyar?
* per judul : Rp (11,8 - 1,4) = 10,4 Milyar?

Maka yang benar-benar jadi beban importir hanya Bea Masuk 10% dari Nilai Pabean, yaitu:

* BM per tahun = Rp 38,2 Milyar
* BM per judul = Rp.58juta;

Jadi, beban untuk pengimporan film asing masih kecil sekali dibandingkan hasil edar/keuntungannya; Beban tersebut juga masih lebih kecil (hanya 1/3) dibandingkan tarif di Thailand yang mencapai Rp 1,5 Milyar/judul.

Jadi permasalahannya adalah importir dan/atau Hollywood terbukti selama ini bayar pajak impor terlalu rendah, dengan cara melanggar ketentuan yang berlaku. Mereka telah melakukan self assesment yang salah. Bukan pemerintah yang menambah pajak dengan mengeluarkan peraturan pajak baru. Justru sangat tidak wajar kalau pemerintah tidak mengoreksi hal ini.

Mereka tentunya terancam akan ditagih hutang pajak yang bertumpuk sekian tahun, kemudian ketakutan ditagih sekaligus (plus bunga dan dendanya). Mungkinkah ini yang dimaksud sdr. Noorca Massardi bahwa pemerintah akan mengenakan pajak yang besar? Dia mendahului keputusan dinyatakan bersalah berdasarkan hasil audit Bea Cukai dengan cara ‘mencak-mencak mendiskreditkan pemerintah’, membangun opini publik, menciptakan ketakutan hilangnya film Hollywood dari bioskop dan ketakutan bioskop akan hilang dari Indonesia. Padahal seharusnya kita yang ‘mencak-mencak’, karena mereka selama ini telah berbohong dalam rangka menghindari pajak.

Akan berhasilkah mereka tidak dikejar kewajiban bayar hutang pajak sesuai ketentuan yang berlaku? Masihkan mereka mampu mengelabui petugas Bea Cukai dan Petugas Pajak sehingga tidak usah bayar pajak yang benar? Wajarkah beban pajak untuk film impor lebih kecil dari pajak untuk film nasional?

IV. Pernyataan Sdr. Noorca Massardi bahwa didunia ini tidak ada yang mengenakan pajak yang besar atas film impor adalah kebohongan besar.

Thailand mengenakan bea masuk (belum termasuk PPN) tinggi dan importir serta Hollywood serta semua produser asing yang ekspor ke Thailand terbukti tidak protes.

Tarifnya :
Per meter: 30 baht atau sekitar USD 1/meter,
Per copy @ 3000 m = USD 3.000.
Per judul @ 50 copy = 50 X 3.000 = USD 150.000 atau sekitar Rp 1,5 milyar.

Jumlah ini kelihatan besar tapi masih wajar karena :
Jumlah ini tetap tidak berat bagi importir dan Hollywood, karena film Hollywood seperti Avatar bisa memperoleh hasil edar Rp 70 milyar? Setelah dipotong BM Rp. 1,5 milyar masih untung Rp. 68,5 milyar.

Kalau hasil edar film impor diperkirakan tidak mencapai lebih dari Rp 1,5 milyar? Kalau memang tidak mau atau takut rugi seyogyanya tidak perlu impor bukan? Layar bioskop yang ada lebih baik untuk memutar film indonesia.

V. Sesuai dengan Pernyataan Presiden di sidang kabinet tanggal 23 Desember 2010 dan sesuai dengan UU no. 33 tahun 2009 tentang perfilman, kebijakan perfilman menyangkut film impor dan pajak impor yang harus dibayar sudah waktunya dibenahi demi eksistensi dan kemajuan kualitas dan kuantitas perfilman nasional serta perwujudan perannya sebagai alat pendidikan dan benteng budaya.

MPA juga pernah menggertak pemerintah Thailand ketika akan dikenakan pajak tinggi, tapi kemudian mereka balik lagi dan membayar pajak yang tinggi. Jadi, kelakuan MPA memang suka ‘gertak-boikot’. Masyarakat dan Pemerintah jangan terpengaruh, karena mereka akan jual mahal dan tidak menghormati hukum yang berlaku.

Di Indonesia mereka sudah senang karena tanpa quota. Bisa bebas mendatangkan filmnya dalam jumlah judul yang tidak terbatas Di Cina, hanya boleh 20 judul saja per tahun untuk seluruh film asing.

VI. Sebaiknya diberlakukan saja ketentuan yang ada. Kalau mereka tidak mau, masih banyak film asing independen yang bagus dan belum beredar di Indonesia.

Jakarta, 20 Februari 2011

Monday 31 January 2011

TENTANG BUKU SERI LEBIH DEKAT DENGAN SBY YANG BIKIN HEBOH


BUKU SERI LEBIH DEKAT DENGAN SBY
akhir akhir ini sering dihebohkan baik oleh politisi, pengamat maupun masyarakat.
dibumbui bombastis dari media yag gencar memberiakan masalah ini. Bahkan dibikinkan semacam talkshow kusus membahas buku ini.
Padahal menurut saya buku ini biasa saja tidak ada yang perlu dipermasalahkan.

Buku ini jenisnya buku pengayaan atau buku untuk umum bukan buku pelajaran.Dan diterbitkan tahun 2009.
dan pusat perbukuan Kemdiknas sudah menilai dan meloloskan buku ini untuk diterbitkan.
Kalo kemudian ada pihak pihak tertentu yang mengunakan DAK untuk membeli buku ini dan kemudian diedarkan ke sekolah sekolah ya mereka ini yang perlu ditanyai, apa motif dibaliknya.
apakah ada instruksi langsung dari Presiden? atau murni inisiatif dari pejabat tersebut.

saya saja belum display buku ini di web Sahabat Buku karena pertimbangan yang order mungkin masih sedikit karena saat ini banyak yg sedang anti SBY terutama media. Tapi setelah diperdebatkan saya jadi kepingin display buku ini di web Sahabat Buku ...
niat oportunisnya muncul seketika ...:D
ya sapa tau ada yg penasaran dan pingin beli bukunya.

sebagai informasi berikut detail bukunya:

judul : BUKU SERI LEBIH DEKAT DENGAN SBY
Tahun : Cet-1, Juni-2009
Dimensi : 14,5x21, HVS - 70gram
ISBN : 979-692-947-3
Harga Buku : 474,500.00 ( Harga paket 10 judul )


Buku terbitan terbaru dari kami, merupakan satu set buku seri "LEBIH DEKAT DENGAN SBY". terdiri dari 10 Judul, yaitu:
1. Jalan PAnjang Menuju Istana.
2. Menata Kembali Kehidupan Bangsa.
3. Indahnya Negeri Tanpa Kekerasan.
4. Adil Tanpa Pandang Bulu.
5. Peduli Kemiskinan.
6. Memberdayakan Ekonomi Rakyat Kecil.
7. Diplomasi Damai.
8. Berbakti Untuk Bumi.
9. Jendela Hati.
10. Merangkai Kata Menguntai Nada.

'Bagaimana ?
ada yang tertarik beli buku ini?
silakan kontak saya, tersedia harga per satuan

Monday 17 January 2011

Tentang Kolesterol

Apa itu kolesterol?

Kata Kolesterol sudah sering kita dengar sehari-hari. Kata kolesterol sangat melekat dengan hal-hal seputar makanan yang lezat, berat badan yang berlebihan, usia, dan lain sebagainya. Kolesterol cenderung dikenal sebagai sesuatu yang negatif dan harus kita hindari.

Apa kolesterol sebenarnya?
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel.

Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi, sejauh pemasukan ini seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat.

Kolesterol tidak larut dalam cairan darah, untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut Lipoprotein, yang dapat dianggap sebagai 'pembawa' (carrier) kolesterol dalam darah.

Apakah kolesterol berbahaya?
Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) Jenis kolesterol ini berbahaya sehingga sering disebut juga sebagai kolesterol jahat. Kolesterol LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah. Tingginya kadar LDL menyebabkan pengendapan kolesterol dalam arteri. Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner sekaligus target utama dalam pengobatan.

Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein)
Kolesterol ini tidak berbahaya. Kolesterol HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit dari LDL dan sering disebut kolesterol baik karena dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di pembuluh darah arteri kembali ke hati, untuk diproses dan dibuang. HDL mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi pembuluh darah dari proses Aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah).

Trigliserida
Selain LDL dan HDL, yang penting untuk diketahui juga adalah Trigliserida, yaitu satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ dalam tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan, konsumsi alkohol, gula, dan makanan berlemak.
Tingginya kadar trigliserida (TG) dapat dikontrol dengan diet rendah karbohidrat.

Mengapa Harus Dikontrol?
Mengapa kadar kolesterol harus dikontrol? Karena jika kadar kolesterol di dalam darah (terutama LDL) melebihi nilai normal, maka risiko terkena penyakit jantung koroner dan stroke akan lebih besar.
Kolesterol LDL yang berlebihan dapat mengendap pada dinding pembuluh darah yang akan mengakibatkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah, atau disebut dengan aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah).
Bila penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, maka suplai darah ke otot jantung tidak cukup jumlahnya, dan timbullah rasa sakit atau nyeri dada yang disebut sebagai angina dan bila berlanjut akan menyebabkan kematian jaringan otot jantung yang disebut Infark miokard.
Jika ini menyebar luas, maka akan menyebabkan kondisi yang disebut gagal jantung (heart failure).
Jika sumbatan ini menyerang pembuluh darah otak, maka akan terjadi stroke. Di sinilah kolesterol (khususnya LDL) berperan negatif terhadap kesehatan dan harus selalu dikontrol.

Kolesterol & Penyakit

Penyakit Jantung Koroner
Siapapun dapat memiliki kadar kolesterol tinggi, orang tua maupun muda, gemuk maupun kurus, dan seterusnya.

Penderita kadar kolesterol tinggi (khususnya LDL) adalah sasaran utama untuk menderita penyakit kardioserebrovaskular, termasuk penyakit jantung koroner. Fakta menunjukan 80% pasien penyakit jantung meninggal mendadak karena penyakit jantung koroner, dan bahkan 50% di antaranya tanpa gejala sebelumnya.

Penyakit ini disebabkan oleh kadar kolesterol LDL berlebihan yang membentuk plak aterosklerosis pada pembuluh darah koroner jantung dan mengakibatkan otot jantung tidak menerima aliran darah yang cukup. Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner. Selain LDL, faktor risiko lain yang harus diukur dan diketahui adalah:

Merokok
HDL rendah (< 40 mg/dl)
Hipertensi (tekanan darah tinggi) >140/90 mmHg atau
sedang dalam pengobatan antihipertensi
Usia Pria > 45 tahun, dan wanita > 65 tahun
Adanya riwayat keluarga langsung/sedarah yang menderita
penyakit jantung/stroke:
Jika Pria : < 55 tahun
Jika Wanita : < 65 tahun

Target kolesterol LDL yang ideal tergantung dari jumlah faktor risiko di atas.

Gejala-gejala penyakit jantung koroner adalah:
Rasa tertekan (seperti ditimpa beban, nyeri, terjepit, diperas, terbakar) di dada, dan dapat menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung.
Tercekik atau sesak selama lebih dari 20 menit Keringat dingin, lemah, jantung berdebar, dan pingsan
Berkurang jika beristirahat, tetapi bertambah berat dengan aktivitas
Mulailah kontrol kolesterol Anda sekarang untuk mendeteksi risiko penyakit jantung secara dini!

strokePenyakit Stroke
Selain dapat menyumbat pembuluh darah ke jantung, plak aterosklerosis juga dapat menyumbat pembuluh darah otak sehingga otak tidak menerima aliran darah, atau yang sering disebut dengan stroke.

Waspadai gejala-gejala serangan stroke:
¤ Gejala yang sifatnya ringan: bicara tiba-tiba jadi pelo
¤ Gejala yang sifatnya berat: kelumpuhan anggota gerak tubuh, wajah menjadi tidak simetris atau
bahkan jika terjadi perdarahan otak dapat menyebabkan KEMATIAN
Waspadai gejala tersebut dan ambil tindakan yang cepat agar tidak menjadi lebih parah.
Mulailah kontrol kolesterol Anda sekarang dan hidup bebas dari stroke!

Diabetes Mellitus (Kencing Manis)
Diabetes Mellitus atau Kencing Manis adalah keadaan di mana kadar gula darah melebihi batas normal. Diabetes yang tidak terkontrol dengan kadar glukosa yang tinggi cenderung meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh. Kolesterol LDL pada penderita Diabetes lebih ganas karena bentuknya lebih padat dan ukurannya lebih kecil (Small Dense LDL) sehingga sangat mudah masuk dan menempel pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam (Aterogenik).Sehingga pada penderita Diabetes Mellitus kematian utama disebabkan oleh penyakit kardioserebrovaskular. Pasien Diabetes Mellitus sangat penting untuk menekan kolesterol khususnya LDL hingga <100mg/dL. Hal ini disebabkan karena Diabetes Mellitus adalah kondisi yang dianggap sama dengan orang yang terkena penyakit jantung koroner.
Bahkan pada pasien Diabetes Mellitus yang sudah terkena penyakit jantung koroner, target LDL-nya lebih rendah lagi yakni < 70 mg/dL. Kadar gula darah yang tinggi dan berlangsung lama akan memicu terjadinya aterosklerosis pada arteri koroner dan menyebabkan penyakit jantung koroner. Bahkan pasien dengan diabetes cenderung mengalami gangguan jantung pada usia yang masih muda. Bila Anda menderita penyakit Diabetes, mulailah kontrol kolesterol Anda sekarang! Info lebih lanjut klik di sini.
Disfungsi Ereksi (Gangguan Ereksi)
Salah satu penyakit yang paling menakutkan bagi para lelaki dewasa adalah ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi penis yang memadai untuk melakukan hubungan seksual yang memuaskan, atau yang disebut disfungsi ereksi. Lalu, apa hubungannya dengan kolesterol? Pembentukan plak aterosklerosis akibat kolesterol tinggi dapat terjadi pada pembuluh darah penis (penyumbatan pada arteri dorsalis penis) sehingga menyebabkan penis tidak mendapatkan aliran darah yang cukup untuk ereksi. Kontrol Kolesterol Anda dan pertahankan hubungan seksual yang memuaskan. Info lebih lanjut mengenai disfungsi ereksi klik di sini.

MITOS DAN FAKTA

Mitos
Pada orang berkadar kolesterol tinggi jika berolahraga, diet dan dalam keadaan fit, berarti kolesterol pasti baik

Fakta
Selain olahraga dan diet ada hal lain yang mempengaruhi kadar kolesterol, seperti berat badan, merokok, riwayat keluarga, umur, dan jenis kelamin. Agar kadar kolesterol tetap terkontrol dibutuhkan pola hidup sehat (diet dan olahraga), serta kepatuhan minum obat, dll.
Mitos
Kadar kolesterol yang tinggi dan penyakit kardioserebrovaskular hanya masalah pria.

Fakta
TIDAK BENAR. Walaupun di masa sebelum menopause wanita memproduksi estrogen yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung, namun perlu dilihat juga faktor lain seperti hiperkolesterol, hipertensi, diabetes, faktor keturunan, dll. Di seluruh dunia, sekitar 8,5 juta wanita meninggal setiap tahunnya akibat penyakit jantung.
Mitos
Cukup dengan menghindari daging, santan, jeroan, dan keju dalam makanan, maka kadar kolesterol pasti normal.

Fakta
BELUM TENTU. Karena 80% dari kolesterol darah dihasilkan dari dalam tubuh kita sendiri (endogen). Bila metabolisme tubuh sudah memburuk, maka dibutuhkan obat untuk mengendalikan kadar kolesterol secara terus menerus (jangka panjang). Selain itu dibutuhkan pula modifikasi gaya hidup melalui diet dan olahraga.
Mitos
Kadar kolesterol yang tinggi hanya pada orang tua saja yang proses metabolismenya sudah menurun.

Fakta
Kolesterol tinggi tidak hanya diderita oleh orang tua saja, bahkan usia anak-anak atau remaja pun bisa menderita hiperkolesterolemia. Pembentukan kerak/plak pada dinding pembuluh darah pernah dijumpai pada usia anak-anak, dan kejadiannya meningkat seiring dengan pertambahan usia.
Mitos
Kadar kolesterol tinggi tidak berbahaya, karena tidak menimbulkan gejala.
Fakta
Walaupun tidak bergejala, kolesterol tinggi berbahaya karena dapat merubah dinding pembuluh darah dan memicu penyakit jantung koroner. Sekitar 40% kematian mendadak akibat serangan jantung disebabkan karena tingginya kadar kolesterol. Untuk itu kadar kolesterol anda harus dikontrol dengan baik.
Mitos
Orang gemuk memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari orang kurus.

Fakta
BELUM TENTU. Karena kadar kolesterol dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk: apa yang anda makan, seberapa cepat tubuh anda memproduksi dan membuang kolesterol LDL yang jahat, tingkat kesehatan dan kebiasaan makan.
Mitos
Tidak perlu risau jika dokter tidak komentar tentang kadar kolesterol kita.

Fakta
Karena tidak menimbulkan gejala, pemeriksaan kolesterol sering tidak dilakukan. Kesehatan anda adalah tanggung jawab anda sendiri. Pastikan anda secara rutin memeriksa kadar kolesterol anda termasuk kolesterol LDL (jahat), kolesterol HDL (baik), dan trigliserida. Untuk mengontrol kadar kolesterol dalam darah, sebaiknya pemeriksaan di laboratorium dilakukan secara berkala minimal setiap 6 bulan sekali.
Mitos
Tidak perlu konsumsi obat anti kolesterol lagi setelah kadar kolesterol kita normal.
Fakta
BELUM TENTU. Karena 80% kolesterol darah dihasilkan oleh tubuh sendiri. Sehingga jika metabolisme seseorang sudah memburuk, dibutuhkan penggunaan obat jangka panjang (terus menerus) selain modifikasi pola hidup dengan diet dan olah raga.

Mitos
Makan daging kambing akan menyebabkan hiperkolesterol dan tekanan darah tinggi.
Fakta
TIDAK BENAR. Tidak ada bukti bahwa daging kambing mempunyai kandungan lemak (terutama lemak jenuh) yang lebih tinggi dibanding dengan jenis daging merah lainnya.
Kenapa Harus Dikontrol
Kolesterol yang tinggi (hiperkolesterolemia) memang tidak terlihat dan seringkali tidak bergejala,
kecuali dengan melakukan Check Up (periksa darah) secara berkala paling tidak 6 bulan sekali setelah berkonsultasi kesehatan dengan dokter.

Namun demikian kolesterol harus tetap dikontrol dengan memiliki gaya hidup yang sehat seperti:
- Diet rendah lemak
- Berhenti merokok
- Berat badan yang seimbang
- Olah raga teratur
Jika segala upaya yang telah dilakukan tetap tidak mencapai target LDL yang dianjurkan,
maka obat dapat dijadikan sebagai alternatif lain.

Saturday 27 November 2010

Tentang Kunjungan kerja DPR ke Turki

ini lagi yang bikin kesal..
studi banding ke Yunani yang katanya mau belajar etika tapi belum sampai tanah air sudah menunjukan etika yang kurang baik di hati rakyat.

angggota DPR saling melindungi dan membenarkan jalan jalan ini.

sementara itu menurut Priyo ini sesuai prosedur
Priyo Budi Santoso Wakil Ketua DPR-RI mengatakan di Detik.com, Rabu (24/11/2010) bahwa kepergian para anggota BK DPR ke Turki sudah sesuai dengan prosedur karena memang transit penerbangan melalui Turki, “ menurut keterangan yang mereka sampaikan ke fraksi dan DPP juga tidak melanggar mekanisme yang sudah di tetapkan” kata ketua DPP Golkar ini.

aneh aja wong transitkok sampai 2 hari yang katanya 2 jam , lagian apa mungkin sih perjalanan dinas sekelas anggota DPR bisa kehabisan tiket kan dah di atur jauh jauh hari.

padahal dalam surat tugas yang di tanda tangani ketua DPR kunjungan mereka
rombongan BK DPR berada di Yunani mulai 23-29 Oktober 2010. Namun, pada tanggal 27 Oktober, rombongan sudah meninggalkan negeri para filsuf itu.


Bahkan ada yang curiga mereka menikmati sajian tarian perut di Turki, yang pasti akan di bantah habis habisan sama anggota DPR.
wong acara jalan santainya saja dah di tolak pa lagi hiburannya ..


inilah daftar anggota DPR yang ke Yunani dan mampir ke Turki:
1. Nudirman Munir (FPG)
2. Salim Mengga (FPD)
3.Darizal Basir (FPD)
4.Chairuman Harahap (Golkar)
5.Anshori Siregar (FPKS)
6.Abdul Rozaq Rais (FPAN)
7. Usman Jafar (FPPP)
8. Ali Maschan Moesa (FPKB).

Wednesday 24 November 2010

Daftar nama2 anggota DPR yang "menelantarkan" TKW di Dubai

Buat nambah katalog pemilu 2014
berikut daftar anggota DPR yang membiarkan TKW di bandara Dubai

1. IR H Mulyadi dari Fraksi Partai Demokrat
2. Drs Yoseph Umarhadi MSi, MA dari Fraksi PDI-P
3. Agus Bastian SE, MM dari Fraksi Partai Demokrat
4. Etha Bulo dari Fraksi Partai Demokrat
5. Sonny Waplau dari Frasi Partai Demokrat
6. Drs Umar Arsal dari Fraksi Partai Demokrat
7. Ir Ali Wongso Halomoan Sinaga dari Fraksi Partai Golkar
8. IR Sudjadi dari Fraksi PDI-P
9. KH Abdul Hakim MM dari Fraksi PKS
10. KH Asep Ahmad Maoshul Affandy dari Fraksi PPP
11. Nur Iswanto SH, MM dari Fraksi Gerindra
12. Saleh Husin SE, MSi dari Fraksi Hanura


sumber : Mereka Membantah Telantarkan TKW

Anggota DPR Perempuan Itu Etha Bulo

masih berita yang terkait dengan ini :
KOMPAS.com — Seusai keruwetan berurusan dengan administrasi Bandara Dubai (baca: Rombongan DPR ”Telantarkan” TKW di Dubai), rombongan penumpang pesawat Emirates dengan nomor penerbangan EK 358 yang batal terbang menuju Jakarta akhirnya tiba di Hotel Holiday Inn, tidak jauh dari bandara, Sabtu (6/11/2010).

Di sini, para TKW kembali gaduh. Lagi-lagi mereka bingung dengan urusan pembagian kamar. Riny Konig, Adiati Kristiarini, Agus Safari, dan sejumlah orang Indonesia kembali turun tangan mengatur mereka yang kebingungan.

Dalam perbincangan dengan Kompas.com, beberapa waktu lalu, Riny Konig menuturkan, saat mereka tengah sibuk mengoordinasi seratusan TKW, tiba-tiba seorang perempuan menegurnya.

”Bu, tolong, dong, dibilangin rombongannya jangan ribut, malu-maluin negara aja, kan enggak enak ribut begitu,” tegur perempuan itu kepada Riny.
”Rombongan mana, Bu?” tanya Rini.
”Itu, rombongan TKW,” kata perempuan itu.
”Lha, saya bukan TKW, Bu. Saya ini ingin pulang ke Indonesia, berlibur, kebetulan bertemu dengan mereka. Mereka ribut karena bingung Bu, banyak yang bertahun-tahun enggak pulang, kasihan. Ibu mau liburan juga?” tanya Rinny.
”O enggak, saya baru pulang dari Moskow, tugas negara,” kata perempuan itu yang menurut Rinny hanya tetap berdiri tanpa ikut membantu para TKW yang gaduh karena bingung. Belakangan, Riny tahu perempuan itu adalah anggota DPR yang habis melakukan studi banding di Moskwa, Rusia.

Mereka menginap di hotel itu satu malam. Selama satu malam itu pula Riny, Atik, Agus, dan kawan-kawan Indonesia lainnya mendata satu-satu kamar para TKW yang jumlahnya sekitar 150 orang. ”Hampir setiap jam kami berhubungan dengan informasi hotel, apa itu untuk membantu mereka urusan kamar, urusan telepon, urusan makan, shuttle bus ke Dubai City untuk menukar uang dan belanja minuman dan snack karena di hotel mahal,” terang Riny.

Tangan melepuh dan pendarahan

Sementara, Adiati menceritakan, di antara para TKW itu ada seorang TKW yang kedua tangannya melepuh disiram air keras oleh majikannya di Arab Saudi. Matanya pun merah karena dicolok oleh majikannya.

”Saya lupa namanya. Dia dari Karawang. Baru satu minggu kerja sudah mendapat kekerasan dan dipulangkan. Ia tidak punya bekal uang sama sekali. Cuma bawa tas kecil berisi dua potong pakaian. Ia diam terus, tidak banyak bicara. Kasihan sekali,” tutur Adiati.

Selain itu, ada pula seorang TKW yang perutnya mengalami pendarahan. Namanya Ipah. Ia sebenarnya sudah memiliki janji dengan seorang dokter di Jakarta untuk operasi pengambilan kista di perutnya pada hari Senin (8/11/2010). Adiati yang mendampingi Ipah selama bermalam di hotel menceritakan, Ipah terus berbaring selama menunggu kepastian terbang.

”Tidak ada satu pun anggota Dewan yang terhormat itu menaruh perhatian pada nasib dua TKW ini. Mereka pasti tidak tahu karena memang tidak pernah mau tahu,” ucap Adiati kesal.
Di mata orang DPR, TKW itu enggak ada harganya. Ya, memang beginilah nasib kami, selalu dianggap menyusahkan di negeri sendiri.
-- Diah, TKW di Madinah

Bapak, kan anggota DPR

Esoknya, Minggu (7/11/2010), ”relawan” Indonesia dan para TKW melakukan ”konsolidasi” di lobi hotel. ”Kami mendata kembali satu per satu teman-teman TKW. Kami mengingatkan agar masing-masing jangan bergerak sendiri dan memisahkan diri supaya mudah melakukan koordinasi jika ada pengumuman kapan pesawat ke Jakarta akan terbang," ungkap Riny.

Ia menuturkan, saat para ”relawan” sibuk mendata para TKW, seorang lelaki tampak berdiri menonton. ”Spontan saya bilang ke dia, Pak, mestinya Bapak yang ngurusin para pahlawan devisa ini, kan Bapak anggota DPR. Ini di depan mata Bapak jelas-jelas ada rakyat Bapak yang kesusahan, kasihan, kan,” kata Riny.

”Maaf, Bu. Saya bukan anggota DPR, tetapi terima kasih banyak ya, Ibu dan teman-teman sudah menolong mereka,” kata lelaki itu seperti ditirukan Riny. Ia mengetahui kemudian, lelaki itu adalah petugas agen travel yang mengurus perjalanan rombongan anggota DPR.

Menurut Rini, lelaki itu kemudian membalikkan punggung, bergabung dengan rombongan anggota DPR yang duduk tidak jauh dari situ. Beberapa orang dari mereka, kata Rini, sempat menoleh saat ia berbicara dengan lelaki dari agen travel tersebut karena berbicara dengan suara lantang. ”Mereka, ya enggak ikut membantu tuh, habis itu malah keluar menuju mobil sewaan,” ungkap Rini.

"Ngapain" cari duit ke luar negeri

Sementara itu, salah seorang TKW, Diah, punya pengalaman yang menurutnya tidak mengenakkan saat ia mencoba menyapa satu-satunya perempuan anggota Dewan dalam rombongan tersebut. Ia bertanya kepada perempuan itu apakah sudah ada informasi kapan pesawat akan terbang menuju Jakarta.

”Eh, bukannya menjawab, ibu itu malah balik bertanya ke saya dengan ketus, ngapain cari duit ke luar negeri, di dalam aja banyak kok. Saya kaget, kok ditanya baik-baik malah ngomong ketus banget. Saya bilang aja kalo saya emang orang miskin, cari duit ke mana aja yang penting halal,” terang Diah saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/11/2010).

Diah pun langsung melengos pergi. ”Di mata orang DPR, TKW itu enggak ada harganya. Ya, memang beginilah nasib kami, selalu dianggap menyusahkan di negeri sendiri,” katanya.

Diah sudah empat tahun bekerja untuk sebuah keluarga di Madinah, Arab Saudi. Ia bersyukur mendapat majikan yang baik. ”Saya cuti pulang kampung selama dua bulan untuk nengok anak. Majikan saya sayang sama saya. Dia malah nangis nganter saya pulang, minta saya cepet balik lagi ke Madinah,” katanya.

Mereka pulang duluan

Selanjutnya, Minggu sore, seperti diceritakan Agus Safari, mereka mendapat kabar bahwa pesawat akan berangkat pada pukul 01.00 waktu Dubai (Senin, 8/11/2010). Kembali terjadi kegaduhan.

”Tidak mudah mengatur seratusan orang. Para TKW itu tersebar. Pelan-pelan kami mengumpulkan mereka di lobi. Tidak semua dapat terangkut oleh bus yang disediakan. Jadi kami berangkat secara bertahap menuju bandara,” ujar Agus.

Saat itu, Agus merasa heran sebab hingga di bandara ia tidak melihat seorang pun rombongan DPR. ”Rupanya mereka sudah pulang duluan naik penerbangan pukul 20.00. Luar biasa tuan-tuan yang terhormat itu, mereka ngeloyor pergi duluan tanpa sedikit pun mengindahkan rakyatnya yang kelabakan ini,” kata dia.

Studi banding rumah susun

Menurut catatan Kompas.com, anggota DPR yang pergi ke Rusia adalah rombongan Komisi V yang tengah melakukan studi banding terkait RUU Rumah Susun. Selain ke Rusia, Komisi V juga melakukan studi banding yang sama ke Italia.

Informasi yang dihimpun Kompas.com, anggota rombongan studi banding rumah susun adalah Yasti Soepredjo Mokoagow dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN), Muhidin Mohamad Said (Fraksi Partai Golkar), Roestanto Wahid (Fraksi Partai Demokrat), Usmawarnie Peter (Fraksi Partai Demokrat), Sutarip Tulis Widodo (Fraksi Partai Demokrat), Zulkifli Anwar (Fraksi Partai Demokrat), Riswan Tony (Fraksi Partai Golkar), Eko Sarjono Putro (Fraksi Partai Golkar), Roem Kono (Fraksi Partai Golkar), Irvansyah (Fraksi PDI-P), Sadarestuwati (Fraksi PDI-P), Chairul Anwar (Fraksi PKS), Ahmad Bakri (Fraksi PAN), Epyardi Asda (Fraksi PPP), Imam Nahrawi (Fraksi PKB), dan Gunadi Ibrahim (Fraksi Partai Gerindra).

(Selesai)


Bagi yang punya poto mereka boleh share di sini buat pengingat aja di thn 2014

Thursday 28 October 2010

Daftar Anggota DPR yang perlu di perhatikan ( untuk tidak di pilih lagi )

Iseng iseng buat refferensi Pemilu tahun 2014

Daftar nama anggota DPR yang lagi melancong di Yunani saat negara ditimpa bencana

Nudirman Munir (FPG),
Salim Mengga (FPD),
Darizal Basir (FPD),
Chaeruman Harahap (FPG),
Ansory Siregar (FPKS),
Abdul Razak Rois (FPAN),
Usman Jafar (FPPP),
Ali Maschan Moesa (FPKB),

kalo saya secara pribadi mereka masuk daftar black list DPR yg tdk akan saya pilih jika mereka maju lagi termasuk org org terdekatnya dan kalo perlu partainya
terserah untuk pembaca.