Friday 16 May 2008

Sejarah Web 2.0

Dari milis IYE


Web 2.0


Awal tahun 2000 adalah era kehancuran banyak bisnis dotcom. Miris
sepertinya, gembar gembor internet justru berlawanan dengan hasilnya.

Namun internet adalah sebuah potensi yang besar. Pada dasarnya adalah
sebuah kekuatan media yang amat dahsyat di era millennium. Inilah yang
menyebabkan O'Reilly berpikir untuk menganalisa mengapa begitu banyak
bisnis dotcom yang mati namun tetap ada beberapa pemain yang justru
selamat dari tsunami online.

Apa yang dimiliki bisnis yang bertahan pada era kehancuran dotcom
namun tidak dimiliki oleh yang lain. O'Reilly sang maestro dunia web
ini menyebut era baru dunia word wide web sebagai Web 2.0.

Apa bedanya era Web 2.0 dengan era sebelumnya? Ada beberapa contoh,
diantaranya :

Web 1.0 —> Web 2.0
Personal website —> Blogging
Britanica Online —> Wikipedia
Page views —> Cost per click
Publishing —> Partisipasi
Direktori (taxonomy) —> tagging (folksonomi)
Stickiness —> sindikasi
Screen tapping —> web service

Ouriel mendefinisikan lebih sederhana lagi : Web 1.0 adalah tentang
diri kita sendiri, sedangkan Web 2.0 adalah tentang interaksi kita
dengan orang lain. Web 1.0 adalah internalisasi, Web 2.0 adalah
eksternalisasi.

Lalu, seperti apakah Web 2.0 itu? O'Reilly memaparkan ciri-ciri sebuah
web 2.0 sebagai berikut :

1. Web sebagai suatu platform
Platform adalah tempat dimana suatu aplikasi dijalankan. Contohnya
adalah Microsoft dimana pada system operasi tersebut dapat dijalankan
aplikasi Corel Draw, Adobe, dll. Maka suatu web dengan berbagai
aplikasinya dikatakan golongan Web 2.0 apabila bisa dijalankan di
berbagai platform tidak hanya terkait pada satu sistem operasi saja.
Contohnya adalah ketika sebuah aplikasi bisa dijalankan di windows,
macintosh atau linux.

2. Memanfaatkan kepandaian secara kolektif
Hal yang menarik pada aplikasi web 2.0 adalah memanfaatkan kepandaian
orang untuk membuat kontribusi secara kolektif. Contoh yang nyata
adalah Wikipedia. Wikipedia adalah sebuah ensiklopedia online yang
memperbolehkan user berkontribusi untuk membuat dan mengedit artikel.
Dengan cara ini hasilnya cukup mengejutkan karena Wikipedia dapat
mengalahkan kelengkapan ensiklopedia komersial seperti Encarta.
Contoh lain adalah youtube dan flickr. Dimana user dapat dengan bebas
mendownload dan mengupload file berbentuk video dan gambar.

3. Kekuatan data
Dalam aplikasi web 2.0, kekuatan data menjadi amat penting. Oleh
karena itu sebuah manajemen data pada aplikasi web 2.0 pun menjadi
sangat penting.
Contohnya adalah Amazon. Amazon mempunyai data buku yang bukan hanya
lengkap, namun disertai oleh review, rating pengguna,dll. Di Indonesia
kita mempunyai contoh Bhineka.com, sang pionir toko online komputer.
Bhineka.com unggul dibanding toko-toko komputer online lainnya karena
bhineka dilengkapi dengan keterangan-keterang an lain selain
spesifikasi produk pada umumnya.
Sebuah perusahaan yang mengimplementasikan web 2.0 harus memiliki
manajemen data yang sangat kuat. Kemudian menyajikannya pada konsumen
secara tertata.

4. Siklus update yang cepat
Pada era web 1.0, siklus update jauh lebih lama dibanding pada era
2.0. Lihat saja Microsoft Office yang memiliki versi 97, 2000, XP,
2003 dan 2007. Bandingkan dengan open source Joomla yang siklus
releasenya jauh lebih cepat dalam hitungan bulan.
Oleh karena itu update menjadi hal yang fundamental pada era web 2.0.
Search engine google pun member apresiasi yang tinggi kepada web-web
yang sering di update.

5. Model programming ringan
Aplikasi yang terkenal pada era web 2.0 adalah AJAX dan RSS. Kedua
aplikasi ini bobotnya sangat ringan namun tetap atraktif dan dinamis.
Aplikasi yang ringan tersebut selanjutnya memunculkan penggabungan
beberapa aplikasi web sehingga membentuk suatu model layanan baru.
Istilahnya adalah mashup.
Lihat Google Maps. Google maps adalah suatu aplikasi web yang ringan
sehingga membuat Housingmaps dapat menggabungkan layanan Google Maps
dengan Craiglist.

6. Integrasi berbagai Device
Web 2.0 tidak lagi dibatasi pada PC platform. Contoh terbaik adalah
iTunes yang mengintegrasikan berbagai platform. iTunes dijual dalam
bentuk toko musik online. Kemudian pengguna yang membeli lagu
mendownload iTunes ke komputer. Dari komputer, file tersebut
ditransfer ke dalam mobile device.
Pengintegrasian iTunes singkatnya adalah sebagai berikut : Server
internet – komputer – mobile device.

7. Kaya akan user interface
Punggawa mainstream Web 2.0 adalah Gmail dengan teknologi AJAX. Gmail
adalah sebuah aplikasi Web 2.0 yang kaya akan user interface meskipun
jalan di dalam browser. Teknologi seperti AJAX membuat aplikasi web
memiliki waktu respon yang cepat. Google Maps pun seperti itu dimana
user dapat menjelajah peta namun dengan waktu yang cepat.

Dari paparan O'Reilly jelaslah bahwa pelopor Web 2.0 adalah Google.
Google membuat pemiliknya, Sergey Bin dan Larry Page masuk dalam 10
besar orang terkaya di dunia.

Dalam dunia marketing, Web 2.0 menggabungkan antara teknologi dan CRM
(Customer Relationship Marketing). Maka pencapaian era 2.0 akan lebih
sempurna ketika dapat menggabungkan antara seni, konsep dan pasar
(Art, Concept & Market).

Bagi Anda yang internet minded & customer minded, sudahkah Anda
berjalan menuju era Web 2.0?

Wassalam,

Guk Seta
www.divren.co. id
www.logika-hati. com

No comments:

Post a Comment