Monday 7 July 2008

Maaf Anda Saya Tipu :-)

Sapet artikel menarik dari Bang Norman,

Dalam situasi sulit seperti sekarang ini, semakin banyak orang yang tertipu karena mereka ingin keluar dari kesulitan ini dengan cepat dan mudah. Orang-orang semakin ingin sesuatu yang instan seperti makan mie instan. Tidak sedikit pula pengusaha yang tertipu, karena banyak para pengusaha yang memiliki sifat impulsif : cepat bertindak tanpa banyak berpikir, karena takut peluang tersebut hilang.

Beberapa waktu yang lalu, salah satu stasiun TV menayangkan sebuah liputan investigasi : sebagian orang di negara ini dikejutkan oleh berita bahwa ada seseorang yang selama ini tidak dikenal, tetapi tiba-tiba meng-claim memiliki kekayaan sebesar Rp. 18.000 triliun yang didapat dari peninggalan orang tuanya. Ia mengadakan temu publik dan setiap pengusaha yang diundang boleh membawa proposal. Yang datang berduyun-duyun, minta dana untuk projek senilai miliaran rupiah hingga yang tertinggi Rp.15 triliun. Banyak yang datang adalah mereka yang telah memiliki usaha, bukan kalangan menengah bawah. Sampai sekarang, dana yang diharapkan tidak kunjung datang, padahal dijanjikan akan diberikan di bulan Juni 2008.

Dalam memberikan training kepada Sales Force perusahaan-perusaha an saya suka bertanya kepada peserta "Apakah saya boleh menjamah-jamah tubuh istri anda?". Apa reaksi anda? Jika anda tidak setuju atau marah atau tersinggung, itu berarti anda bereaksi dengan perasaan bukan pikiran. Kenapa demikian? Karena anda tidak mencari tahu terlebih dahulu, kenapa atau dalam konteks apa saya hendak "menjamah" tubuh istri anda. Kalau dalam konteks "medis", dimana istri anda harus diberikan napas buatan dan dipompa dadanya, maka mau tidak mau, suka tidak suka, anda pasti memperbolehkan saya "menjamah" tubuh istri anda. Demikian pula dengan kasus dana ribuan triliun, banyak orang hanya menggunakan perasaan bukan pikiran. Orang-orang terkaya di dunia saja seperti Warren Buffet dan Bill Gates, tidak memiliki Rp. 1000 triliun!!! Padahal mereka dikenal di dunia dan selalu menghias berita bisnis. Bagaimana bisa orang yang tidak pernah diketahui asal usulnya apalagi kepiawaian
bisnisnya, tiba-tiba memiliki Rp. 18.000 triliun.

Contoh lain lagi : saya sering mendapatkan email yang menawarkan cara cepat menjadi kaya. Walaupun saya tahu ini penipuan, saya ingin tahu bagaimana cara mereka menipu orang lain. Kebanyakan yang digunakan adalah dengan menggunakan Piramida Ponzi, yang bawah menopang yang diatas. Yang duluan mendaftar akan mendapat manfaat, yang di bawah ketiban sialnya. Contoh : investasi Rp. 150 ribu, setiap beberapa hari akan mendapat return yang besar hingga mencapai puluhan juta dan tiada hentinya. Secara logika, darimana uang tersebut didapat?. Mau putar di bursa saham saja, tidak mungkin bisa memberikan return ratusan kali lipat secara terus menerus dan tanpa resiko. Satu-satunya jalan, orang yang masuk belakangan mendanai mereka yang masuk di awal. Jika sudah tidak ada yang masuk, barulah bagian bawah piramid hancur. Kalau bawah hancur, pastilah akan ke atas, tinggal tunggu piramid tersebut hancur lebur.

Walaupun mustahil, tetapi yang tertipu sangat banyak. Kepiawaian si pembuat sistem-lah yang membuat orang meninggalkan pikiran dan menggunakan perasaan. Mereka mengecilkan arti Rp. 150 ribu, dibandingkan hasil yang akan didapat, sehingga orang berani ambil resiko. Hanya Rp. 150 ribu, ini akan merubah hidup anda! Mereka juga BERANI MENJAMIN, PASTI mendapatkan. Dalam dunia sales, jika anda Percaya Diri, maka akan menular kepada prospek anda. Mereka juga menggunakan testimoni dari orang yang sudah berhasil mendapatkan. Pertanyaan saya, apakah yang memberikan testimoni itu orang benar atau orang-orangan alias tidak ada orangnya, hanya karangan si pembuat sistem. Siapa yang paling diuntungkan dari sistem ini? Pastilah si pembuat sistem. Karena dari setiap uang yang disetorkan, ia mendapatkan bagian.

Masih banyak contoh-contoh lain, tetapi intinya, saya ingin mengingatkan para pengusaha untuk berpikir jernih. Perlu proses dan kerja cerdas untuk mewujudkan impian anda. Asah terus kemampuan, ketrampilan dan attitude anda, maka Sukses akan menghampiri. Ambil pelajaran dari para penipu, tetapi gunakan di jalan yang benar :
- Sesuatu yang heboh akan menarik perhatian pasar. Selalu berinovasi, maka akan tetap menarik perhatian dari prospek atau pelanggan anda.
- Anda harus memiliki keyakinan yang tinggi terhadap produk atau jasa anda. Percaya diri dan keyakinan terhadap produk atau jasa akan menular kepada prospek anda.
- Anda harus dapat meyakinkan prospek bahwa manfaat yang didapat jauh-jauh melebih harga yang mereka bayar.
- Testimoni mempunyai kekuatan yang dahsyat. Kumpulkan testimoni dari pelanggan anda yang benar-benar puas dan komunikasikan ini ke prospek anda.

Jika anda menyukai artikel ini, silakan kunjungi website www.omzetter. com. Anda akan menemukan berbagai artikel Sales & Marketing lainnya yang dapat membantu meningkatkan bisnis anda. Semoga Bermanfaat!

Salam Omzetter,

Norman Firman MBA
Sales & Marketing Coach

No comments:

Post a Comment