serial ke-3 dari mang Ucup
Dalam sebuah iklan di Perancis mereka menawarkan kepada para pembacanya, konsultasi horoskop secara gratis, hanya dengan memberikan data-data mengenai waktu kelahirannya. Sebagai imbalan mereka akan dibuatkan profil lengkap mengenai watak/sifat/karakter dari pembacanya. Iklan ini ditanggapi oleh ratusan orang. Setiap pengirim mendapatkan jawaban lengkap mengenai profil personalianya masing-masing; berikut pertanyaan: "Berapa persen dari profil ini benar sesuai dengan kepribadian anda ?" Ternyata 94 persen menyatakan bahwa ramalan profil yang dibuat itu benar-benar jitu tulen. Hanya yang mereka tidak ketahui bahwa profil yang dibuat itu semua sama isinya dan merupakan hasil copy dari watak karakter seorang pembunuh berantai (serial) Marcel Petiot.
Kata horoskop diserap dari bahasa Yunani = „horoskopos" yang berarti melihat jam. Melalui jam waktu kelahiran seseorang bisa ditentukan selainnya lambang zodiac dari orang tersebut juga bisa diramal mengenai sifat kepribadian maupun jalan hidupnya dari orang itu.
Para ahli Astrologi menghitung ramalan mereka berdasarkan 9 (sembilan) planet yang seyogiyanya berpengaruh besar dalam kehidupan manusia, tetapi kenyataannya ini tidak benar, sebab tata surya kita hanya memiliki 8 (delapan) planet. Masalahnya sejak 24 Agustus 2006 Pluto telah disepakati dan dinyatakan secara resmi oleh Perhimpunan Astronomi Internasional (International Astronomical Union, IAU) bukan sebagai Planet lagi. Jadi pertanyaannya apakah ramalan perhitungan horoskop tsb masih benar ?
Prof. Peter Hartman dari Universitas Aarhus telah mengadakan penelitian terhadap 15.000 orang selama 40 tahun, apakah ada kaitannya antara nasib, karakter/watak seseorang dengan tanggal lahirnya ? Kenyataannya tidak ada sama sekali ! (Sumber: Majalah "Personality and Individual Differences")
Culver dan Ianna pakar dalam bidang Astronom telah mengadakan penelitian selama tiga tahun terhadap 3.000 ramalan yang dibuat oleh para Astologi kenamaan di seluruh dunia, ternyata ramalan mereka hanya delapan persen saja yang benar atau yang menjadi kenyataan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak sekali orang percaya akan Horoskop. Berdasarkan jajak pendapat di Jerman saja, ternyata lebih dari 40% penduduknya percaya akan Horoskop. Disamping untuk honor untuk pembuatan profil horoskop itu tidaklah murah, tarifnya di Jerman sekitar Euro 500 (Rp 7,5 juta). Menurut persatuan para astrologi di Jerman, omset penghasilan mereka secara keseluruhan setiap tahunnya melebihi ratusan milyar Rp.
Kepercayaan ini bukannya digandrungi oleh orang awam saja, tetapi tokoh seperti Ronald Reagan, Boris Jelzin maupun mantan president Perancis Francois Mitterand percaya akan horoskop. Bahkan para ilmuwan seperti Nikolaus Kopernikus maupun Johannes Kepler mereka itu bukan saja sebagai sekedar Astronom melainkan juga sebagai Astrologi.
Maklum banyak sekali orang yang ingin mendapatkan bocoran mengenai nasib hidupnya di tahun 2009 mendatang ini, maka dari itu tidaklah heran apabila di setiap akhir dan awal tahun; buku yang paling laris adalah buku ramalan entah itu Horoskop maupun Shio. Entah untuk mencari jodoh, pekerjaan, kesembuhan maupun jabatan mereka selalu mencarinya di Horoskop terlebih dahulu.
Dalam psikologi ada istilah yang disebut Barnum efek atau Forer efek; dimana kita otomatis bisa menerima dan mempercayai pendapat seseorang, karena dari awal mulanya kita sudah terpengaruhi.
Misalnya apabila kita membeli buku ramalan berarti secara tidak langsung kita sudah terpengaruh dan percaya bahwa buku ramalan ini ada manfaatnya bagi kita oleh sebab itu untuk kelanjutannya kita akan percaya bahwa apa yang ditulis dibuku tersebut itu benar.
Dari semua ramalan itu hanya satu saja yang sudah dapat dipastikan; hokie besar di awal tahun ini pasti akan diraih oleh sang penulis dan penerbit dari buku itu sendiri, karena bukunya jadi laris.
Menulis buku ramalan ini sangat menyenangkan, sebab tidak akan ada orang yang ngambek ataupun minta ganti rugi apabila ramalannya meleset. Disamping itu dapat royalti cukup gede. Beda dengan mang Ucup nulis salah dikit saja langsung diomelin dan dipentungin oleh banyak orang.
Mang Ucup
ulasan pribadi maupun kumpulan artikel yang menarik dari internet sebgaia bahan referensi pribadi maupun pengunjung blog ini. Semoga bermanfaat .
Tuesday 20 January 2009
Ketakutan Global !
tetep copas dari mang Ucup
Entah di Tiongkok, di Amerika di India, di Jerman ataupun di Indonesia; kita memiliki perasaan yang sama ialah rasa Takut. Perasaan Takut ini ini bukan dirasakan oleh saya atau Anda saja melainkan oleh milyaran penduduk bumi sekarang ini. Jadi satu Ketakutan Bersama alias
Ketakutan Global !
Ketakutan dimana Angka Statistik mengenai jumlah orang yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) akan menjadi Realita atau kenyataan pahit yang harus kita terima. Dimana bukan hanya sekedar Angka lagi melainkan sudah menjelma menjadi manusia, salah satunya adalah diri
kita sendiri. Sebelumnya di TV sering kita melihat Nasib mereka yang di PHK, tetapi sekarang kitalah yang menjadi pemeran atau aktor utamanya, karena mengalami nasib yang sama seperti mereka.
Apakah sekarang ini kita sudah menjadi bangsa paranoid ? Paranoid itu adalah salah satu dari gejala penyakit jiwa (baca Gendheng) yang hidup dalam rasa penuh ketakutan yang berlebihan. Kata Paranoid itu sendiri diserap dari bhs Yunani para-noia (Para = diluar; Noia = pikiran),
sebab ketakutan ini hanya ada di dalam khayalan pikiran anda saja. Tidak !
Sebab tidak bisa dipungkiri bahwa dampak krisis ekonomi dunia ini sudah dirasakan oleh ratusan juta orang. Lihat saja di Amerika, Jepang bahkan Jerman sekalipun dimana pabrik mobil bergengsi seperti Mercedes sekalipun sudah mulai merumahkan karyawannya. Mereka hanya bekerja tiga hari dalam seminggu, sedangkan Toyota pabrik mobil Jepang yang
paling ngetop sekalipun untuk pertama kalinya di dalam sejarah, mengalami kerugian yang sangat besar.
Hampir setiap perusahaan mengeluh, bahkan merasa takut, karena omsetnya menurun drastis, sedangkan bantuan dari Bank sudah tidak dikucurkan lagi, sehingga hanya tinggal menunggu waktu saja, kapan mereka gulung tikar dan ribuan karyawannya di PHK. Di prediksikan di
tahun 2009 ini jumlah yang akan di PHK bisa mencapai 20% dari total pekerja, apakah ini bukannya satu hal yang perlu ditakutkan !
Krisis Ekonomi Global ini akan mendatangi kehidupan kita seperti datangnya deru ombak Tsunami yang menerjang dan memporakporandakan kehidupan banyak keluarga. Kalau Tsunami seperti di Aceh; masih mending dimana korban langsung meninggal, tapi kalau Tsunami PHK korbannya masih hidup dan harus tetap menderita terus. Apakah ini bukannya satu penderitaan yang lebih menyakitkan?
Jawablah dengan jujur apa yang bisa kita lakukan untuk membendung terjadinya hal ini ? Ketakutan ini dirasakan oleh kita semua, entah ia Wong Miskin ataupun Wong Kaya. Mau investasi takut kalau nantinya situasi ekonomi bertambah buruk. Mau buka usaha takut kalau usahanya bangkrut. Karena daya beli masyarakat semakin terpuruk. Mau simpan uang di bank, khawatir banknya dilikuidasi.
Sering kali kita baca di media mengenai pertanyaan: Apakah kita siap menghadapi krisis ekonomi ini ? Ini satu pertanyaan yang Guoo..blok bin O'on, sebab pertanyaannya bukannya "Be or not to be?" lagi seperti Hamlet dalam drama Shakespeare, sebab Siap atau tidak Siap; Loe harus menerima kenyataan ini. Sama seperti datangnya Sang Maut !
Tapi jawablah dengan jujur ! Kenapa anda tidak takut mati, padahal kematian ini satu hal yang sudah bisa dipastikan 100% alias tidak bisa ditawar lagi, sedangkan kemungkinan di PHK baru diatas 90%, tetapi kenyataannya anda tidak mengkhawatirkan tentang datangnya kematian !
Yang membuat kita takut dan depresi sebenarnya adalah perasaan EGO atau Gengsi kita atau kesombongan diri kita, karena kita takut kehilangan Status. Takut kehilangan jabatan, mobil, terutama takut jadi Miskin. Apakah jadi kemiskinan itu suatu hal yang perlu ditakutkan ? Apakah kemiskinan ini harus lebih ditakutkan daripada kematian ? Kenapa hingga saat ini anda setiap harinya; anda bisa selalu enjoy dan senang, walaupun kenyataannya bisa saja besok anda koit !
Cobalah bandingkan nasib anda dengan penduduk di Palestina sekarang ini, yang setiap malam di bom tiada hentinya. Mereka layak jadi takut, tetapi bagi kita apa yang harus ditakutkan atau dicemaskan. Jadi miskin bukanlah aib, dan hidup sederhana bukanlah sesuatu hal yang perlu ditakutkan. Mang Ucup adalah Mang Ucup entah saya miskin ataupun kaya, saya tidak akan berubah
Kita dilahirkan telanjang di dunia ini, sedang yang kita miliki sekarang ini hanya sekedar pinjaman saja. Cobalah bandingkan keadaan krisis ekonomi yang sedang melanda sekarang ini, apakah ini jauh lebih buruk daripada di tahun 1998, dimana nilai uang Rupiah seperti Kertas
Bungkus Cabe yang tidak memiliki nilai lagi, karena nilai AS Dollar merosot dari dua ribu anjlok turun jadi sepuluh ribu. Tetapi kenyataannya Anda bisa mengatasinya, bahkan bisa bangkit kembali ! Apalagi problem sekarang ini adalah problem Global, jadi sudah pasti akan diatasi secara Global pula.
Jadi "Don Wori" lah, cobaan ini pasti akan berlalu, atau dalam bhs Sundanya – Gone with the Wind. Percayalah nasib anda dan saya ada jauh lebih baik dari cobaan yang diberikan kepada Nabi Ayub. Dan belajarlah dari sekarang memaknai arti kata "Cukup" apabila kita bisa
menghayatinya perkataan tersebut, pasti rasa cemas kita akan hilang dengan sendirinya. Bukankah dalam doa pun kita mengucapkan berikanlah hari ini kami makanan secukupnya, jadi bukannya untuk seminggu atau sebulan bahkan setahun yang mendatang !
Mang Ucup
Entah di Tiongkok, di Amerika di India, di Jerman ataupun di Indonesia; kita memiliki perasaan yang sama ialah rasa Takut. Perasaan Takut ini ini bukan dirasakan oleh saya atau Anda saja melainkan oleh milyaran penduduk bumi sekarang ini. Jadi satu Ketakutan Bersama alias
Ketakutan Global !
Ketakutan dimana Angka Statistik mengenai jumlah orang yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) akan menjadi Realita atau kenyataan pahit yang harus kita terima. Dimana bukan hanya sekedar Angka lagi melainkan sudah menjelma menjadi manusia, salah satunya adalah diri
kita sendiri. Sebelumnya di TV sering kita melihat Nasib mereka yang di PHK, tetapi sekarang kitalah yang menjadi pemeran atau aktor utamanya, karena mengalami nasib yang sama seperti mereka.
Apakah sekarang ini kita sudah menjadi bangsa paranoid ? Paranoid itu adalah salah satu dari gejala penyakit jiwa (baca Gendheng) yang hidup dalam rasa penuh ketakutan yang berlebihan. Kata Paranoid itu sendiri diserap dari bhs Yunani para-noia (Para = diluar; Noia = pikiran),
sebab ketakutan ini hanya ada di dalam khayalan pikiran anda saja. Tidak !
Sebab tidak bisa dipungkiri bahwa dampak krisis ekonomi dunia ini sudah dirasakan oleh ratusan juta orang. Lihat saja di Amerika, Jepang bahkan Jerman sekalipun dimana pabrik mobil bergengsi seperti Mercedes sekalipun sudah mulai merumahkan karyawannya. Mereka hanya bekerja tiga hari dalam seminggu, sedangkan Toyota pabrik mobil Jepang yang
paling ngetop sekalipun untuk pertama kalinya di dalam sejarah, mengalami kerugian yang sangat besar.
Hampir setiap perusahaan mengeluh, bahkan merasa takut, karena omsetnya menurun drastis, sedangkan bantuan dari Bank sudah tidak dikucurkan lagi, sehingga hanya tinggal menunggu waktu saja, kapan mereka gulung tikar dan ribuan karyawannya di PHK. Di prediksikan di
tahun 2009 ini jumlah yang akan di PHK bisa mencapai 20% dari total pekerja, apakah ini bukannya satu hal yang perlu ditakutkan !
Krisis Ekonomi Global ini akan mendatangi kehidupan kita seperti datangnya deru ombak Tsunami yang menerjang dan memporakporandakan kehidupan banyak keluarga. Kalau Tsunami seperti di Aceh; masih mending dimana korban langsung meninggal, tapi kalau Tsunami PHK korbannya masih hidup dan harus tetap menderita terus. Apakah ini bukannya satu penderitaan yang lebih menyakitkan?
Jawablah dengan jujur apa yang bisa kita lakukan untuk membendung terjadinya hal ini ? Ketakutan ini dirasakan oleh kita semua, entah ia Wong Miskin ataupun Wong Kaya. Mau investasi takut kalau nantinya situasi ekonomi bertambah buruk. Mau buka usaha takut kalau usahanya bangkrut. Karena daya beli masyarakat semakin terpuruk. Mau simpan uang di bank, khawatir banknya dilikuidasi.
Sering kali kita baca di media mengenai pertanyaan: Apakah kita siap menghadapi krisis ekonomi ini ? Ini satu pertanyaan yang Guoo..blok bin O'on, sebab pertanyaannya bukannya "Be or not to be?" lagi seperti Hamlet dalam drama Shakespeare, sebab Siap atau tidak Siap; Loe harus menerima kenyataan ini. Sama seperti datangnya Sang Maut !
Tapi jawablah dengan jujur ! Kenapa anda tidak takut mati, padahal kematian ini satu hal yang sudah bisa dipastikan 100% alias tidak bisa ditawar lagi, sedangkan kemungkinan di PHK baru diatas 90%, tetapi kenyataannya anda tidak mengkhawatirkan tentang datangnya kematian !
Yang membuat kita takut dan depresi sebenarnya adalah perasaan EGO atau Gengsi kita atau kesombongan diri kita, karena kita takut kehilangan Status. Takut kehilangan jabatan, mobil, terutama takut jadi Miskin. Apakah jadi kemiskinan itu suatu hal yang perlu ditakutkan ? Apakah kemiskinan ini harus lebih ditakutkan daripada kematian ? Kenapa hingga saat ini anda setiap harinya; anda bisa selalu enjoy dan senang, walaupun kenyataannya bisa saja besok anda koit !
Cobalah bandingkan nasib anda dengan penduduk di Palestina sekarang ini, yang setiap malam di bom tiada hentinya. Mereka layak jadi takut, tetapi bagi kita apa yang harus ditakutkan atau dicemaskan. Jadi miskin bukanlah aib, dan hidup sederhana bukanlah sesuatu hal yang perlu ditakutkan. Mang Ucup adalah Mang Ucup entah saya miskin ataupun kaya, saya tidak akan berubah
Kita dilahirkan telanjang di dunia ini, sedang yang kita miliki sekarang ini hanya sekedar pinjaman saja. Cobalah bandingkan keadaan krisis ekonomi yang sedang melanda sekarang ini, apakah ini jauh lebih buruk daripada di tahun 1998, dimana nilai uang Rupiah seperti Kertas
Bungkus Cabe yang tidak memiliki nilai lagi, karena nilai AS Dollar merosot dari dua ribu anjlok turun jadi sepuluh ribu. Tetapi kenyataannya Anda bisa mengatasinya, bahkan bisa bangkit kembali ! Apalagi problem sekarang ini adalah problem Global, jadi sudah pasti akan diatasi secara Global pula.
Jadi "Don Wori" lah, cobaan ini pasti akan berlalu, atau dalam bhs Sundanya – Gone with the Wind. Percayalah nasib anda dan saya ada jauh lebih baik dari cobaan yang diberikan kepada Nabi Ayub. Dan belajarlah dari sekarang memaknai arti kata "Cukup" apabila kita bisa
menghayatinya perkataan tersebut, pasti rasa cemas kita akan hilang dengan sendirinya. Bukankah dalam doa pun kita mengucapkan berikanlah hari ini kami makanan secukupnya, jadi bukannya untuk seminggu atau sebulan bahkan setahun yang mendatang !
Mang Ucup
Miskin itu Aib yang Sangat Memalukan !
Miskin itu Aib yang Sangat Memalukan !
bener gak sih ?
Momok yang paling menakutkan di tahun 2009 ini bukannya kuntilanak atau setan gondoruwo sejenis, melainkan takut jadi miskin. Masalahnya jadi wong kere alias wong miskin itu sangat memalukan dan merupakan aib yang paling besar; lebih memalukan daripada penyakit AIDS.
Penyakit ada obatnya tapi jatuh miskin tidak ada obatnya. Loe boleh nungging dari pagi s/d malam, bahkan berdoa tanpa diputus oleh kata Amin, bahkan melakukan demo sampai pintu sorga sekalipun jangan harap akan digubris, kalho sudah ketiban jatuh miskin tidak ada pilihan lain selainnya N'rimo!
Berdasarkan laporan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jusuf Wanandi di akhir tahun ini saja secara diam-diam sudah ratusan ribu orang terkena PHK dan trend pasti akan meningkat hingga jutaan buruh. Mereka yang terkena PHK berarti satu langkah sudah memasuki jurang pintu kemiskinan.
Kemiskinan ini tidak datang secara tiba-tiba, melainkan secara bertahap. Diawali dengan tidak adanya pemasukan uang. Barang-barang mewah yang ada dirumah mulai di lego satu demi satu. Kendaraan pribadi roda empat pun akan diganti jadi roda dua; setelah itu menurun jadi
kaki dua alias naik angkot ato ojek. Anak yang tadinya duduk di sekolah international maupun national plus, terpaksa harus pindah ke Sekolah SD Inpres. Pekerjaan rumah tangga pun terpaksa harus dilakukan sendiri tanpa adanya pembantu lagi. Apakah hal ini; tidak akan jadi
gunjingan dan cibiran orang sekampung tuh ?
Suami yang biasanya setiap pagi dijemput oleh supir perusahaan, diganti oleh tukang ojek yang jemput sang istri untuk mengantar belanja kepasar tradisionil bukannya di Mall atau Carefour lagi. Apabila dahulu kita butuh sesuatu tinggal gesek saja Credit Card, maka sekarang tinggal menunggu waktunya saja kapan kita digasak oleh sang Debt Collector.
Rasa momok ketakutan seperti tersebut diatas bukan hanya dimiliki oleh kaum buruh kecil saja, bahkan konglomerat super kaya sekalipun merasakan hal yang serupa. Misalnya Mr Merckle konglomerat yang pernah memiliki predikat sebagai orang terkaya no 34 di kolong langit ini dan
memiliki harta kekayaan 110 triliun Rp dan termasuk orang nomor lima terkaya di Jerman, Senin kemarin melakukan bunuh diri dengan cara menabrakkan diri ke kereta api yang tengah berjalan. Walaupun usianya sudah mencapai 74 tahun yang seyogiyanya harus bisa lebih arif,
ternyata tidaklah demikian. Masalahnya ia takut harus menanggung Aib sebagai Wong Miskin, padahal berdasarkan Bank Dunia, orang baru bisa dinilai sebagai wong miskin apabila penghasilan Anda dibawah satu AS$ per hari.
Walaupun demikian percayalah bahwa kemiskinan itu bukanlah sesuatu hal yang perlu ditakutkan dan juga bukanlah suatu aib yang memalukan.
Buktinya banyak penganut agama seperti Hindu, Budha maupun Katolik yang khusus menjalankan kaul atau ikrar untuk jadi wong miskin. Mereka merasa bangga dan bahagia memilih kehidupan jadi wong miskin. Begitu juga mereka yang menganut filsafah hidup Kynismus yang merasa bahagia bisa hidup seperti anjing jalanan, kata Kynis diserap dari bahasa Yunani = Anjing.
Apakah kalau mang Ucup ini wong kere, tidak akan ada orang yang bersedia mengenal diri saya lagi ? Saya lebih mengutamakan naik Ojek daripada Taxi, bahkan lebih senang makan di Warteg kaki lima daripada di restoran.
Orang yang hanya menilai diri kita dari segi materi saja, bukanlah seorang sahabat yang baik. Harga diri anda maupun saya; tidak bisa dinilai dari harta yang kita miliki, melainkan dari jiwa yang kita miliki, tanpa adanya jiwa di dalam tubuh anda, berarti anda "No Body" tulen, karena sudah Koit. Maka dari itulah barang yang paling berharga yang dimiliki oleh setiap orang di dunia ini adalah "kehidupan", oleh sebab itulah pula mang Ucup setiap hari mengucapkan terima kasih kepada Sang Pencipta dimana saya masih diberikan kesempatan untuk bisa
hidup sehari lebih lama lagi di dunia ini.
Mr Merckle melakukan bunuh diri, karena sudah putus asa, dan merasa jalan hidupnya sudah bener2 mentok total, karena dari pihak Bank tidak mau membantu memberikan kredit lagi. Ia bukan saja sudah tidak percaya kepada Bank tetapi juga kepada Sang Pencipta sekalipun; ia sudah tidak percaya lagi, hal inilah yang membuat dia jadi nekad melakukan tindakan bunuh diri !
Apakah tindakan dia itu benar ? SALAH TOTAL, buktinya sehari saja setelah ia melakukan bunuh diri; terjadi Mukjizat dimana pihak Bank akhirnya bersedia mengucurkan kredit lagi untuk membantu membangkitkan group usahanya. Hanya sayangnya bagi Mr Merckle; berita ini sudah
terlambat! Maka dari itulah di dalam kehidupan ini jangan sekali-sekali mengucapkan kata "Tak Mungkin", sebab selama kita masih hidup selama itu pula masih ada jalan.
Segelap apapun malam ini, pasti akan selalu diakhiri oleh sinar matahari dipagi hari! Hanya pada umumnya kita tidak mengetahui jam berapa sekarang ini, dan berapa jam lagi saya harus nunggu sehingga bisa melihat sinar paginya matahari? Bersabarlah sejenak sambil
menyanyikan lagu: "Morning Has Broken" dari Cat Steven. Matahari pasti akan terbit untuk menghilangkan kegelapan dan menyinari hidup anda lagi.
Sumbernya:
Mang Ucup
Email: mang.ucupgmail.com
bener gak sih ?
Momok yang paling menakutkan di tahun 2009 ini bukannya kuntilanak atau setan gondoruwo sejenis, melainkan takut jadi miskin. Masalahnya jadi wong kere alias wong miskin itu sangat memalukan dan merupakan aib yang paling besar; lebih memalukan daripada penyakit AIDS.
Penyakit ada obatnya tapi jatuh miskin tidak ada obatnya. Loe boleh nungging dari pagi s/d malam, bahkan berdoa tanpa diputus oleh kata Amin, bahkan melakukan demo sampai pintu sorga sekalipun jangan harap akan digubris, kalho sudah ketiban jatuh miskin tidak ada pilihan lain selainnya N'rimo!
Berdasarkan laporan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jusuf Wanandi di akhir tahun ini saja secara diam-diam sudah ratusan ribu orang terkena PHK dan trend pasti akan meningkat hingga jutaan buruh. Mereka yang terkena PHK berarti satu langkah sudah memasuki jurang pintu kemiskinan.
Kemiskinan ini tidak datang secara tiba-tiba, melainkan secara bertahap. Diawali dengan tidak adanya pemasukan uang. Barang-barang mewah yang ada dirumah mulai di lego satu demi satu. Kendaraan pribadi roda empat pun akan diganti jadi roda dua; setelah itu menurun jadi
kaki dua alias naik angkot ato ojek. Anak yang tadinya duduk di sekolah international maupun national plus, terpaksa harus pindah ke Sekolah SD Inpres. Pekerjaan rumah tangga pun terpaksa harus dilakukan sendiri tanpa adanya pembantu lagi. Apakah hal ini; tidak akan jadi
gunjingan dan cibiran orang sekampung tuh ?
Suami yang biasanya setiap pagi dijemput oleh supir perusahaan, diganti oleh tukang ojek yang jemput sang istri untuk mengantar belanja kepasar tradisionil bukannya di Mall atau Carefour lagi. Apabila dahulu kita butuh sesuatu tinggal gesek saja Credit Card, maka sekarang tinggal menunggu waktunya saja kapan kita digasak oleh sang Debt Collector.
Rasa momok ketakutan seperti tersebut diatas bukan hanya dimiliki oleh kaum buruh kecil saja, bahkan konglomerat super kaya sekalipun merasakan hal yang serupa. Misalnya Mr Merckle konglomerat yang pernah memiliki predikat sebagai orang terkaya no 34 di kolong langit ini dan
memiliki harta kekayaan 110 triliun Rp dan termasuk orang nomor lima terkaya di Jerman, Senin kemarin melakukan bunuh diri dengan cara menabrakkan diri ke kereta api yang tengah berjalan. Walaupun usianya sudah mencapai 74 tahun yang seyogiyanya harus bisa lebih arif,
ternyata tidaklah demikian. Masalahnya ia takut harus menanggung Aib sebagai Wong Miskin, padahal berdasarkan Bank Dunia, orang baru bisa dinilai sebagai wong miskin apabila penghasilan Anda dibawah satu AS$ per hari.
Walaupun demikian percayalah bahwa kemiskinan itu bukanlah sesuatu hal yang perlu ditakutkan dan juga bukanlah suatu aib yang memalukan.
Buktinya banyak penganut agama seperti Hindu, Budha maupun Katolik yang khusus menjalankan kaul atau ikrar untuk jadi wong miskin. Mereka merasa bangga dan bahagia memilih kehidupan jadi wong miskin. Begitu juga mereka yang menganut filsafah hidup Kynismus yang merasa bahagia bisa hidup seperti anjing jalanan, kata Kynis diserap dari bahasa Yunani = Anjing.
Apakah kalau mang Ucup ini wong kere, tidak akan ada orang yang bersedia mengenal diri saya lagi ? Saya lebih mengutamakan naik Ojek daripada Taxi, bahkan lebih senang makan di Warteg kaki lima daripada di restoran.
Orang yang hanya menilai diri kita dari segi materi saja, bukanlah seorang sahabat yang baik. Harga diri anda maupun saya; tidak bisa dinilai dari harta yang kita miliki, melainkan dari jiwa yang kita miliki, tanpa adanya jiwa di dalam tubuh anda, berarti anda "No Body" tulen, karena sudah Koit. Maka dari itulah barang yang paling berharga yang dimiliki oleh setiap orang di dunia ini adalah "kehidupan", oleh sebab itulah pula mang Ucup setiap hari mengucapkan terima kasih kepada Sang Pencipta dimana saya masih diberikan kesempatan untuk bisa
hidup sehari lebih lama lagi di dunia ini.
Mr Merckle melakukan bunuh diri, karena sudah putus asa, dan merasa jalan hidupnya sudah bener2 mentok total, karena dari pihak Bank tidak mau membantu memberikan kredit lagi. Ia bukan saja sudah tidak percaya kepada Bank tetapi juga kepada Sang Pencipta sekalipun; ia sudah tidak percaya lagi, hal inilah yang membuat dia jadi nekad melakukan tindakan bunuh diri !
Apakah tindakan dia itu benar ? SALAH TOTAL, buktinya sehari saja setelah ia melakukan bunuh diri; terjadi Mukjizat dimana pihak Bank akhirnya bersedia mengucurkan kredit lagi untuk membantu membangkitkan group usahanya. Hanya sayangnya bagi Mr Merckle; berita ini sudah
terlambat! Maka dari itulah di dalam kehidupan ini jangan sekali-sekali mengucapkan kata "Tak Mungkin", sebab selama kita masih hidup selama itu pula masih ada jalan.
Segelap apapun malam ini, pasti akan selalu diakhiri oleh sinar matahari dipagi hari! Hanya pada umumnya kita tidak mengetahui jam berapa sekarang ini, dan berapa jam lagi saya harus nunggu sehingga bisa melihat sinar paginya matahari? Bersabarlah sejenak sambil
menyanyikan lagu: "Morning Has Broken" dari Cat Steven. Matahari pasti akan terbit untuk menghilangkan kegelapan dan menyinari hidup anda lagi.
Sumbernya:
Mang Ucup
Email: mang.ucup
Subscribe to:
Posts (Atom)