Friday 21 October 2011

Bus Transjakarta Meledak di SPBG

Dear all,
Kali ini saya akan membahas kasus meledaknya Bus Trans Jakarta yg menggunakan bahan bakar Gas.
**************************************************************************************************************************



Bus Trans Jakarta  Sempat Melompat Saat Meledak di SPBG Pinangranti

Anes Saputra - detikNews

Jakarta - Blarr! Bak adegan film, bus TransJakarta melompat ketika tabung gas mesin bus tersebut meledak. Bus bahkan mengenai atap SPBG Pinangranti, Jakarta Timur. Kaca-kaca bus TransJ pecah berkeping-keping.

"Mobil sempat lompat. Lompatan bus cukup tinggi. Untung ada atap SPBG. Kalau tidak, bisa jadi lompatannya lebih tinggi," kata saksi mata yang merupakan sopir cadangan bus TransJ, Serdian (33), di SPBG Pinang Ranti, Jakarta Timur, Kamis (20/10/2011).

Akibat tersundul bus, atap SPBG tersebut mengalami kerusakan. Jarak atap bus TransJ dengan atap SPBG adalah sekitar 4 meter.

Informasi yang dikumpulkan detikcom, Kamis (20/10/2011), bus bernopol 7228 IV yang melayani Koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) meledak sekitar pukul 08.35 WIB. Kaca bus bagian depan, samping dan belakang pecah berkeping-keping. Kepingan kaca berserakan sampai ke Halte Pinang Ranti yang berjarak sekitar 10-20 meter dari SPBG.

Pintu kanan bus single tersebut turut jebol akibat ledakan. Pun dengan atap bus yang mengalami kerusakan parah. Bus berwarna oranye dan merah itu hingga kini masih berada di lokasi. Sekeliling SPBG sudah dipasangi garis polisi. Beberapa polisi bersiaga di tempat tersebut.

Sumber: detik.com
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
sedikit INFO ttg busway CNG ,
keterlibatan gani dlm menata Techn. spec. busway CNG sewaktu Kasubdid sarana dijabat oleh Pak Djarod
( pensiun) alasan kenapa tabung gas dibawah chassis ? takut terkena benturan diatas bila ada sopir2 yg nakal motong jalan se enak nya krn masih ada bebrapa hambatan diatas , jalur rel K.A. maka disikapi botol2 gas dibawah saja .
kecelakaan ini akan terkurangi akibat negatif nya bila botol diletakkan diatas atap bus , bila ada api maka api akan terus keatas , penumpang di dlm masih terselamatkan , bila seperti kejadian ini maka yg terbang atapnya saja .
Tekanan operasional 235 bar akan membuat nyala api terus nyemprot keatas saja , penumpang terselamatkan sementara turun dan menjauhi bus .
Botol material steel lebih berbahaya d.p. composite dan juga lebih berat d.p. composite tapi harga lebih murah .

KECELAKAAN tak lain dari kurangnya maintenance , kita sangat terkenal mampu membeli tapi tak / kurang mampu merawat , terlihat trans jakarta management masih kurang mampu merawat , tutup kap mesin belakang terkadang ada yg terbuka / dibuka krn kepanansan tentunya !!
sekali2 terlihat busway mogok di jalan2 , GAS sangat berbahaya dibanding BBM , tapi bila tertata baik maka gas juga tak berbahaya , semua hrs sesuai dgn jadwal pengecekkan dan pergantian parts .
mesin GAS sangat RENTAN dgn KEPANASAN , ber hati2 lah transjakarta management !!!
PR bagi BPPT krn mulai ikut dlm busway techn. spec. tentunya jangan lupa membenahi workshop, tools , training mechanic and disiplin mechn & drivers .

demikian konco2 ku sedikit info ttg CNG energy kend.
wass
Gani

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Yth Bpaka / Ibu ,

Menambahkan tentang Busway CNG ,

CNG = Compressed Natural Gas , dimana gas Methane yang dipampatkan oleh pompa kompressi hingga mencapai sekitar 300 bar sehingga diperlukan kekuatan material sarana penyimpan yang sangat kuat dan tidak rentan korosi .

Kekuatan tekanan sebesar 300 bar inilah yang harus menjadi perhatian utama bukan dari gasnya yang mungkin terbakar .  Karena tekanan yang sangat tinggi sehingga kecil kemungkinan terjadi back fire oleh api yang terbakar ke arah tabungnya , ledakan yang sering terjadi akibat " fatigue material " , "korosi ( tidak dilakukan inspeksi " , " tidak terpasangnya katup pengaman tekanan ( burst disc  valve ) " dan parahnya dilakukan pemanasan / pengelasan di sekitar tabung sehingga terjadi perubahan struktur / komposisi material dasar tabung tersebut " .

 Pengetahuan dasar bagi masyarakat atas hal ini sangat diperlukan sehingga tidak terjadi kesalahan penggunaannya yang dapat mencelakakan mereka , selain itu perlu dilakukan pengujian peralatan secara disiplin dan benar .


 
Terima Kasih
Trismawan Sanjaya

PT Sumisho Global Logistics Indonesia

 ****************************************************************************************




Pak Widjajono yth,

Saya juga ucapkan selamat mengemban tugas baru. Semoga bersama Pak Jero
Wacik sukses mengelola kebijakan energy.

Satu urun rembuk perlu segera saya sampaikan berkenaan dengan pecahnya
(="meledak") tabung BBG di bus Transjakarta.

Peristiwa pecahnya tabung BBG (yang tekanan operasinya mencapai 200 bar =
3000 psi) sudah belasan kali terjadi. Kami di Departemen Mesin (sekarang
FTMD) sudah melakukan penyelidikan. Penyebab awalnya adalah gas alam yang
"basah", lama-lama proses kondensasi menyebabkan terjadinya "genangan" air
pada dasar tabung (posisi jam 6. Tabung yang terbuat dari high strength
steel terkorosi pada posisi tsb, bentuk korosinya pitting corrosion.
Corrosion pits merupakan lokasi awal fatigue crack yang selanjutnya merambat
(propagate) akibat siklus tekanan gas ("kosong-isi-kosong"). Fatigue crack
merambat hingga sekitar setengah tebal dinding dan saat itulah tabung
"meledak" karena tidak lagi kuat menahan beban tekanan>

Saran kami adalah gas yang dijual di SPBG harus dikeringkan (dengan dryer),
serta dengan mengganti tabung BBG yang telah terkorosi akibat air yang
menggenang didasar tabung. Nampaknya penggunaan gas dryer baru dilakukan
pada sebagian SPBG yang baru. Tabung yang terkorosi nampaknya belum ditarik
dari peredaran (nampaknya ada masalah dalam regulasi).

Usul lain yang mungkin "drastis" adalah selama syarat keselamatan belum
dipenuhi, stop dulu penggunaan BBG untuk kendaraan (yang notabene bertekanan
tinggi, 200 bar). Penggunaan gas alam yang bertekanan rendah pasti lebih
aman, misalnya untuk gas kota dan industri. Untuk ini memang diperlukan
prasarana pipa penyalurnya.

Penelitian dan penyelidikan terhadap pecahnya tabung gas kami lakukan
(Mardjono S.,Djoko Suharto, Arif Basuki dan Pulung Nurprasetyo dari FTMD)
sekitar sepuluh tahun yang lalu.

Demikian sekilas tentang hasil penelitian kami. Terima kasih atas perhatian
yang diberikan.

Salam,

Mardjono S

Salam Logistik.
Ikut urun rembug pak. setahu saya hal-hal yg terkait dengan High Tech... seperti Tabung gas pada kend. atau pipa-pipa gas utk industri, dlsb hrs dilakukan periodikal check misalnya dengan melakukan NDT utk mengetahui sejauhmana tingkat keretakan tabung/pipa itu masih dipandang aman. selain itu apakah ada jg log book maintenance kend. pengguna BBG itu terkait dengan pemeriksaan sistem distribusi aliran gasnya, dlsb. sehingga dpt dijadikan catatan tindakan atau memperbaharui standar pengamanan kend. itu sendiri. Memang perlu kedisiplinan tinggi bagi oersonil yg menangani atau terlibat dgn hal-hal yg terkait dengan penggunaan gas ini. terima kasih pak atas perhatiannya.

Yth: Bapak / Ibu ,
Setahu saya lembaga yang sudah memiliki alat uji hidrostatik test guna mengetahui kemampuan tabung CNG menahan tekanan kerjanya dapat dilakukan oleh LEMIGAS (Cipulir) dan secara periodik 6 bulanan harus di uji , serta memperoleh sertifikat pengujiannya . Perlu dipastikan lembaga uji di indonesia yang dapat melakukan uji berkala tersebut bila tidak ada akan terjadi lagi kecelakaan serupa .

Terima kasih
Trismawan Sanjaya

No comments:

Post a Comment