Friday 21 October 2011

Mengurai Masalah Logistik Kita - Cikarang Dry Port




Kali ini akan saya posting rangkuman pembahasan tentang CDP ( Cikarang Dry Port)
sebagai alternatif pemecahan untuk percepatan proses dan mengurangi tingkat kemacetan di Tg. Priok.

Apa dan bagaimana kelanjutannya proigram yang bagus ini, mari kita simak diskusi di milis logic-id
**************************************************************************

Rekan-rekan sekalian,
Kita tentu masih ingat bagaimana kondisi stagnasi dan kongesti yang ada di terminal utama Tg. Priok beberapa waktu yang lalu, sehingga mengundang  perhatian Presiden, UKP4, dan Kementerian dibawah Menko Perokonomian, sehingga memunculkan suatu ide yang sangat luar biasa, yaitu pembangunan Cikarang Dry Port sebagai alternatif pemecahan untuk percepatan proses dan mengurangi tingkat kemacetan di Tg. Priok.
 
Dan untuk merealisasikan ide tersebut, beberapa Menteri telah bersama-sama mengunjungi CDP untuk memastikan bahwa project ini berjalan dengan baik. Lantas bagaimana dengan kondisinya setelah ide ini berlangsung selama 2 tahun. Berikut saya paparkan analisa dan kondisinya saat ini.
 
Sampai dengan saat ini, PT KAI belum merealisasikan pembangunan double-duble track dari Jakarta – Cikarang, dan akses di langsung di ke JICT dari lagoa juga belum bisa dilakukan karena terkendala kasus tanah di lingkungan Mbah Priok.
Kedua, KA beserta dengan rangkaian khusus untuk container yang disediakan untuk 18 container 40”. Dan pastinya semua dari kita tidak tau kapan ini dapat direalisasikan oleh Pemerintah dan PT KAI.
 
Sebagai informasi Total volume container export dan import sampai dengan hari ini, rata-rata yang keluar dan masuk ke Tg. Priok +/- 3.000 Container per hari dengan variasi antara 20’” dan 40” dengan Pareto 80% adalah volume yang dikirim dari dan ke wilayah timur Jakarta, dari mulai Bekasi, Cibitung, Cikarang, Karawang, Purwakarta, Cikampek, Bandung, dan Sadang dsk.
 
Bisa kita bayangkan semua, bagaimana tingginya lalu lintas truck yang melalui atau menuju ke Tg. Priok yang dalam actualnya 2.400 Container ini tidak bisa dilakukan on an off untuk import dan export, artinya setelah melakukan kegiatan import, truck langsung melakukan kegiatan export, umumnya selalu terpisah, artinya akan ada 2.400 truck setiap harinya yang akan memenuhi jalan dari dan ke Tg. Priok.
 
Mari kita menghitung biaya operasional sebanyak 2.400 container dengan menggunakan truck, Vs menggunakan KA yang sampai saat ini tidak jelas nasibnya.
Jarak round trip 1 unit truck untuk melakukan kegiatan export atau import dari Tg. Priok – Cikarang – Tg Priok dengan media Depo Container di Jl Cakung Cilincing dan Pool truck di cikarang, jarak  rata-ratanya adalah  150 KM. Dengan ratio BBM 1: 2, Maka total biaya BBM yang kita keluarkan adalah Rp. 810 Juta/hari atau 20.3 M per bulan, atau 244 M per tahun, Plus biaya tire sebesar Rp. 11 M, sehingga biaya total BBM + Tire per tahun menjadi Rp. 255 M.
 
Lalu, bagaimana dengan kereta api? lokomotif diesel jenis CC 201 atau CC 203 menghabiskan bahan bakar (solar, C12H23) 2 liter tiap kilometernya, dan setiap rangkaian KA mampu menampung 18 gerbong/rangkaian, dan bisa melakukan pekerjaan on dan off untuk export dan importnya, artinya dengan volume 2.400 container per hari dengan 18 rangkaian, maka diperlukan 67 trip PP X 100 KM X 2 liter X Rp. 4.500 = Rp. 60.3 Jt/hari atau 1.5 M/bulan atau 18 M/tahun.
Suatu perbedaan cost yang sangat laur biasa besar yaitu 244 M – 18 M atau 216 M per tahun, dengan harga BBM Industri sebesar Rp. 9.000/liter, maka total subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah dari uang rakyat adalah Rp. 216 M per tahun.
 
Pertanyaan sekarang, mengapa CDP tidak bisa berjalan seperti dalam konsep atau sesuai dengan master plannya? Container yard beserta dengan office dan perlengkapannya di atas lahan lebihd ari 200 HA sudah siap, tetapi akses Double-double track  dari Ciakarang ke JICT Tg Priok masih diawang-awang dan juga KA dan rangkaiannya juga belum tersedia, yang akhirnya project ini selalu menjadi wacana, menjadi konsep yang tidak ada batas realisasinya.
 
Pertanyaan berikutnya adalah: setelah CDP melakukan investasi yang cukup besar, apa yang harus dilakukan supaya contribusinya terhadap percepatan proses dan pengurangan kemacetan dari dan menuju ke Tg Priok bisa dikurangi?
 
  1. CDP harus melakukan kerja sama dengan 10 Shipping Line terbesar beserta dengan Depo Containernya dari 2.400 volume di Timur Jakarta setiap hari, Bersama dengan Asdeki, Depo container yang selama ini tersebar di di Cacing, Marunda, dan Priok bisa dipindahkan ke CDP.
  2. CDP harus memberikan space yang memadahi untuk pemindahan Depo – depo  container ini, sehingga seluruh kegiatan yang selama ini terpusat di Cakung-Cilincing-Marunda-Priok bisa ditarik ke Cikarang.
 
Dengan melakukan 2 hal diatas, CDP sudah bisa memberikan kontribusi yang besar terhadap pengurangan kemacetan di Tg. Priok dari semula truck itu melakukan 4 trip untuk eksekusi 1 order baik export maupun import  ( Pool – Priok – Customer – Depo – Pool atau Pool – Depo – Customer – Priok – Pool ) menjadi 2 trip saja yang kearah Tg. Priok, yaitu Cikarang – Priok atau Priok – Cikarang, jika dalam Plan B-nya untuk sementara menggunakan armada tucking dari CDP ke Tg. Priok atau sebaliknya.
 
Benefit lain yang akan dinikmati oleh customer yang akan melakukan export di Timur Jakarta adalah jaminan kedatangan container untuk melakukan loading atau stuffing pada pagi hari, tidak terkendala kemacetan di Tg. Priok.
 
Mengingat Rel Double-double dan KA-nya sendiri tidak jelas kapan realisasinya, maka CDP sebagai bagian dari program UKP4 untuk percepatan proses export dan Import di Tg. Priok, maka langkah-langkah diatas harus segera dilakukan supaya Beban kemacetan akses Tg. Priok yang semakin menyempit segera berkurang, sebab jika tidak segera dilakukan, maka rekan-rekan di Angsuspel ini sudah siap-siap menaikkan tarif angkutnya lagi, sementara sudah menaikkan 5%, jika kemacetan setiap hari semakin bertambah, utilisasi rendah, maka kenaikan tarif tidak akan bisa dihindari lagi.
 
Semoga sharing ini bisa bermanfaat untuk kita semua, dan sangat dihargai jika ada tanggapan, tambahan, saran atau kritik dari tulisan ini.
 
Terima kasih untuk perhatiannya,
 
Salam,
Sugi Purnoto.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Yth. Sahabat Karib......
Pengalaman saya 25 th dikonsultan engineering dan sekian banyak organisasi profesi dan asosiasi, kesimpulan saya :

Kita sangat hebat dan pandai berwacana dan berencana, namun tidak gigih dalam mewujudkannya. Cerdik pandai cepat menyerah dalam hal detail, dan sebagian besar berprilaku sebagai sekedar pekerja. Selain itu kreatifitas sering kalah dengan prosedur dan aturan yang notabene juga buatan kita sendiri. Memang prosedur dan aturan mutlak harus ada dan harus diikuti namun harus terbuka untuk perbaikan yang bersifat mendasar dan "Quick Response". Kambing hitam selalu dicari untuk melepaskan diri dari kelambanan / kegagalan yang kita perbuat sendiri, terlepas dari posisi dimana kita berperan dalam dunia hiruk-pikuk ini.
Saat ini kita (termasuk saya) baru sekedar "kerja keras", tapi belum kerja waras, kerja cerdas, kerja selaras dan kerja ikhlas. Kita perlu pejabat-pejabat dan pelaku bisnis yang berjiwa besar dan memiliki leaderships yang kuat.

Dibandingkan dengan tulisan dibawah yang menggambarkan mandeknya suatu ide kreatif hingga 2 tahun, saya pernah mengusulkan suatu perbaikan jaringan jalan dan simpang (bidang saya - World Bank funded project) yang mengkaitkan Perkereta Apian (PN), Irigasi (pusat), Binamarga (pusat), PDAM (PT. daerah), PLN (PN), Tata Kota (Provinsi) dan Bapeda (Kotamadya - sekarang namanya sudah berubah), dimana dalam sekian belas kali pertemuan semua sangat setuju dan sangat mendukung, hingga dilakukan konferensi pers bersama tahun 1996 di kantor Walikota.... dan setelah hampir 12 tahun... tidak kunjung dilaksanakan hanya karena aturan ..... Aturan yang masih bernuansa warisan belanda yang masih berlaku saat itu...bukan main..  Th 1996 saya pindah kota dan ketika saya berkunjung kekota itu lagi tahun 2008, saya tanyakan kepada salah satu dari sedikit pejabat yang masih aktif ternyata mendapat jawaban " Wah... i..ya.. itu rencana sangat bagus dan masih relevan hingga saat ini, tapi tolong dokumen-dokumennya di ajukan lagi saja ke instansi terkait ... saya sudah tidak tahu dimana dokumen-dokumen rencana yl berada..."   ?????

Sontoloyoooo.... Apa harus mulai lagi dari "nol"  ????

Jalan keluarnya mungkin rekan-rekan harus jaga stamina tetap tinggi untuk tetap mengangkat masalah ini menjadi selalu "in" sepanjang belum mendapat tindak lanjut, mengingat proses ini sudah sampai level puncak, tinggal perintah kebawahnya.......

Salam,....
Sahabatmu Tejokusumo
Mantan Kadep Litbang DPP ORGANDA,
Mantan Sekretaris Pokja Perhubungan KADIN

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setuju dengan Pak Sugi....Cuman memang untuk KA diperlukan biaya pembangunan prasarana yang lebih mahal dibandingkan dengan jalan atau jalan tol (plus biaya pembebasan lahan). Ada lagi masalah sosial cost yang ditanggung apabila secara ekstrem angkutan truk beralih ke KA...Supir-supir akan marah...

Tapi dari fakta eksisting ritase dari truk paling sehari sekali akibat kemacetan ini. Ditambah dengan kondisi truk yang sudah uzur akan mempengaruhi kemampuan ritase. Sehingga dari sisi ini sepertinya truk lebih efektif untuk melaksanakan perangkutan rute jarak pendek misalnya dari pabrik ke Dry Port atau untuk pengangkutan dari sekitar Tanjung Priok seperti Marunda, Cakung, Cilincing atau bahkan Tangerang ke Tanjung PRiok (pp). Untuk jarak menengah dan jauh sudah pasti menggunakan KA karena lebih valuable...

Ada fakta menarik setelah kami mengikuti Pelatihan dengan World Bank. Ternyata dwelling time yang tinggi di CY Tanjung Priok itu disebabkan oleh availibility yang rendah atau ketidakberadaan truk. Nah ternyata kebergantungan dengan moda jalan ini telah berakibat banyak dari kemacetan hingga dwelling time yang tinggi di Tanjung Priok...

Sebenarnya dengan menempatkan truk sebagai feeder moda KA juga tidak merugikan pengusaha dan supir karena ritase meningkat, resiko berkurang dan juga (diprediksi) keuntungan bertambah. Selain itu produktivitas Tanjung Priok meningkat, kemacetan berkurang, resiko kecelakaan di jalan juga berkurang...

Bila potensi penghematan ekonomi atau intangible benefit diperhitungkan maka potensi penghematan akan terjadi atau dapat diperhitungkan dari penghematan BOK, Nilai Waktu, Pemeliharaan jalan, Resiko kecelakaan, peningkatan produktivitas Tanjung Priok. Plus mungkin juga kesehatan...

Sebenarnya tidak ada jalan lain selain traffic regulation...Tapi sekarang PT PELINDO II inves di jalan tol Cakung-Cilincing sehingga mungkin akan mempengaruhi keberpihakannya terhadap moda KA

Wallahualam bis showab

 
Dimas B.E Dharmowijoyo
Assistant of Transport Research Group
Institute of Technology of Bandung (ITB)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pak Dimas,
nangkapi uraian you ttg KA versi Truck trailer kusus tg priok .
Tadi pagi gani berkesempatan kunjungin Dry port Jababeka , waduh macetnya, mintak ampun luar biasa
mari kita perlu berkunjung ketempat tempat yg mau kita bicarakan, belakangan ini macetnya luar biasa .
Fransiskus sangat benar bhw thn 2014 akan lumpuh benar2an , ngak gani sangka2 kemacetan yg terjadi
di Jababeka , pantaslah Tarigan komandan angsupel berkata 1 trip/sehari.
pantaslah kita di cerca oleh asing2 ttg the highest cost trspt / distribution !! gani sendiri betul2 ngak sangka begitu keadaan nya, trim's utk Taufik yg telah menuntun gani dari arah jalan yg lebih keatas masuk dari delta mas dan gani dijemput dan di tuntun dan setelah melihat keadaan dry port yg masih terbengkalai / sunyi sepi .

kajian ttg dry port Jababeka, telah gani uatarakan dan berikan banyak data2 ttg SARANA yg hrs mrk pakai
dan kaji kembali , jangka pendek & panjang apa2 yg gani usulkan .
info ttg kurangnya kend. tentu akibat kemacetan , utilisasi kend. sangat rendah sekali , maka utk hal ini gani
usulkan sudah selayaknya VOLUME angkut diperbesar , artinya hrs ada improvement sarana , truk head yg ber mesin besar 420 Ps/Hp. dgn trailer 4 sumbu roda membawa 2 X 20' iso cont. terjadi pengurangan unit kend.
Nissan BTX engine 220 Ps atau sekarang hino/nissan 260 Ps membawa 1X20' iso cont.
Perubahan ini meng undang investasi baru +/- Rp. 1 milliard truk + trl . legal by law , diharapkan kend. berkurang dan kemacetan sedikit ter atasi !!
boleh di usahakan / dimohonkan utk membawa double trailer pd malam hari saja , mulai 11 pm s/d 5 am .
artinya sekali bawa 4 units 20' cont. iso atau 2 units cont. iso 40' , tentunya akan lebih membantu lagi .
dikantor pak Taufik , gani telpon direktur Bina marga , nanyain ttg jalan TOLL KUSUS yg sedang dlm pekerjaan dan langsung masuk areal dry port , berkata pak direktur tinggal pembebasan tanah sedikit dan
kesiapan utk jalan K.Api .dan di benarkan pak Taufik , pembebasan tanah sudah tinggal pengosongan areal saja Dgn selesainya jalan masuk kusus yg dibiayai anggaran pemda maka kemacetan semakin teratasi !!

Usulan gani pd management Jababeka , utk meng undang industri terkait dlm wilayah mrk dan ber sama2 merubah , ber benah memakai design Big Vol. yaitu trailer dan perlu adanya kesepakatan Inter Moda yaitu moda besar ke Kecil seperti ulasan gani pd paparan bandung yl .
kenyataan lapangan banyaknya truk2 medium, truk2 besar 4X2 dan tronton , angkot2 , ojek2 sangat memacetkan !! angkot selayaknya diganti metro mini atau bus besar , sarana bus gratis trspt umum dikawasan sehingga kawasan bersih dan bebas macet .
Penggunaan moda K.A. utk distribusi dlm P.Jawa dgn K.A. sebaiknya memakai cont. barges , sekaligus
tuntaskan kemacetan Pantura , rangkaian K.A. 38 TEUS , sedangkan barges cont. 300 & 500 Teus , jauh lebih efektif dan cost down , tinggal Pem. juga hrs berlaku adil terhadap BBM , ke 2 moda ini disubsidi .
Pembangunan jalan ke port ASDP bukannya Pelabuhan , tentunya bisa dimintakkan anggaran PU Bina marga dan gani berkeyakinan akan disetujui , tinggal investornya siapa ? operasional bisa memakai pola ASDP krn
domestik cargo !! sederhana , low cost , telah ada konsep yg kami buat bernama short sea shipping , bila ada yg mau gani kebetulan ikut dan ada data2 nya , silahkan contact gani .

Keterbatasan sarana Jalan maka sebaiknya kita langsung mulai ber alih memakai moda laut yg low cost , on time  krn dilaut jarang terhambat paling2 musim barat gelombang besar , air laut di belah kapal lalu langsung ber taut kembali , tak rusak2 , hanya body kapal yg hrs dirawat proteksi karat nya saja .

Demikian pak Dimas komentar gani setelah berkunjung ke dryport jababeka hari ini .
regards
Gani.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pak Sugi,
kembali ke master plant orde baru pak Harto , ada 2 pelabuhan baru yg hrs dibuat , krn tg priok ngak bisa di apa2 in lagi udah jenuh !! percayalah .
pelabuhan Bojonegara (bimantara ) di barat dan krawang di timur ( Om Liem/ BCA ), ini yg terbaik bagi Negeri kita dan masa depan kita .
Policy ada 5 port saja utk beberapa komoditas2 tertentu , ini juga penyebab high cost dan macetnya pelabuhan2 tsb , setelah itu perlu trspt lagi sampai pd importir nya , double, triple handling dll.
Infra structure K.A. sangat mahal dan lama , makanya perlu kesepakatan menata K.A. memakai wide track , speed akan tercapai , double Decker cont. ter bisa kan , long wagon ter mungkin kan , kapan ....???? tanyakan pd Menteri baru kite , mudah2an punya semangat yg masih meng ngebu2 .
Pak Sugi , membaca email konco2 ttg K.A. , kapal roro dll. maka sebaiknya kita lakukan langkah2 bijak kita2 sendiri2 saja yg me mulainya , mari kita unjuk perubahan2 dari kapasitas kita masing2 saja , perbesar volume angkut lalu pakailah program 247 dgn design demuntable body + management traffic , mari kita buat contoh soal dan ikutin bersama trial and error nya !!
advis gani kedepan .
regards gani
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Yth Pak Gani,
Yth Pak Dimas,
Yth Tejokusomo.
Dan rekan-rekan angota Logic-jasa Logictic-MLI yang saya hormati.
 
Sebelumnya izinkan saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua sharing, masukkan, tambahan yang sudah Bapak-Bapak berikan, karena tujuan saya melakukan posting ini untuk mendapatkan tambahan informasi, pengkayaan wawasan untuk kita semua, baik itu yang sifatnya menguatkan pemikiran saya, mendukung atau mengkritik semua tujuan untuk menyadarkan kita semua akan kondisi yang sangat membahayakan proses distribusi dan logistics kita dalam 2 tahun kedepan.
 
Rekan-rekan semua bisa membayangkan sekarang, Pelebaran dan pembangunan jalan tol akses pelabuhan perlu waktu dua tahun ( ini jika semua on schedule ) jika terkendala bisa mundur sampai akhir tahun 2014, dan selama proses kontruksi, akses jalan kesana menyempit, kemacetan tidak bisa dihindarkan pada hari-hari menjelang closing, pengaturan lalu lintas dan angkutan umum yang semrawut sepanjang lintas pelabuhan Tg. Priok, ditambahkan pertumbuhan jumlah angkutan pety kemas atau container, dan seterusnya.
Temen-temen sekarang bisa melihat setiap hari kemacetan yang parah pada akses BSD - Serpong setelah pembatasan truck masuk tol dalam kota, Kemacetan akses Cikarang dan hampir disemua tempat, dan betul kata Pak Tarigan tingkat utilisasi sudah semakin menurun dari semula 1 trip/hari menjadi 0.8 trip dan turun lagi menjadi 0.5 trip/hari sehingga mengakibatkan biaya investasi truck menjadi mahal dan ujungnya adalah tarif yang yang mahal karena harus mengcover 7 komponen biaya investasi.
Disini Pak Gani mengusulkan penggunaan truck china yang harganya lebih competitive tetapi masih banyak terkendala pada financing untuk kredit dan re-sale value untuk 15 - 20 tahun pemakaian, juga ketersediaan spare part setiap saat.
 
Dalam kondisi seperti inilah diperlukan adanya terobosan-terobosan pemikiran yang extreem dan juga langkah-langkah yang mungkin melawan arus untuk memangkas high cost logistics tersebut, sehingga melalui forum ini, maupun juga media cetak (Bisnis Indonesia) saya mencoba untuk memaparkn suatu ide atau gagasan yang sumbernya adalah dari data-data riil dilapangan yang dikemas dalam konteks Jurnalistik, supaya terlihat enak dibaca dan dimengerti alur ide-ide tersebut.
Dan saya mengamini pengalaman langsung dari Pak Tejokusumo, bagaimana sulitnya dikita sekarang ini untuk meyakinkan pemerintah untuk mengerti apa yang dialami oleh pelaku di logistics ini, semua program yang top down selalu hanya untuk membangun pencitraan dst. Dan kalau pemerintah juga tidak turun tangan untuk mengurai carut-marutnya logistic kita, kita semua tinggal berdoa, semoga Pemilu yang akan datang, kita semua diberikan Pemimpin yang lebih baik lagi untuk kita semua.
 
Salam,
Sugi Purnoto



Dear Pak Sugi dan temans,

Kebetulan saya ikut mengamati perkembangan dan permasalahan dry port dari dekat, jadi mungkin saya bisa tambahkan beberapa informasi. Langsung saja ke point mengapa CDP setelah 2 tahun BELUM berjalan sesuai dengan konsep dan masterplannya.

1. Berdasarkan pengalaman internasional, maka berfungsinya suatu dry port secara penuh akan memakan waktu..mungkin hingga 5 tahun. CDP baru mulai April 2011 dapat berfungsi penuh sebagai destination port yang berdiri sendiri.

2. Idealnya, semua importer akan merubah pilihan destination portnya dari Tanjung Priok ke Cikarang Dry Port (Location Code : ID-JBK). Ini mungkin perlu waktu karena sebagian dari importer atau exporter sudah ada kontrak yang menyebutkan Tanjung Priok sebagai Destination Port atau Origin Port, dan sebagian lagi dari importer/exporter mengambil sikap wait and see. Mudah-mudahan dengan mulainya beberapa importer dan exporter besar menggunakan dry port, akan meyakinkan perusahaan lain untuk mengikuti jejaknya

3. Pada tanggal 29 September lalu akhirnya NSW sudah on-line di CDP. Mudah-mudahan ini makin memudahkan proses import yang sebelumnya sudah cukup efisien (karena semua dibawah satu atap, fasilitas behandle juga modern, dan yang pasti tidak ada overbrengen disana).

4. Fasilitas Instalasi Karantina juga sudah tersedia disana dan mulai beroperasi, begitu juga dengan plug untuk reefer container juga sudah tersedia. Untuk importer yang harus melalui pemeriksaan karantina mungkin ini jadi kabar baik karena pemeriksaan dapat dilakukan dilokasi yang sama, tidak harus di bawa keluar TPS seperti yang terjadi di tanjung priok. Penghematannya sudah dapat dibayangkan.

5. Saat ini CDP belum bisa membantu kongesti yang terjadi di Tanjung Priok (untuk container yang saat ini ditujukan ke Tanjung priok) karena saat ini belum ada dasar hukum untuk memindahkan container keluar dari tanjung priok kecuali atas permohonan dari importer yang bersangkutan. Permohonan ini sendiri akan makan waktu dan harus memenuhi beberapa kriteria risk management dan lokasi.

6. Penggunaan kereta api dari Tanjung Priok ke Cikarang akan melalui jalur yang melewati beberapa lintasan sibuk di Jakarta. Menurut informasi saat ini baru bisa dialokasikan 4 trip @ 36 TEUS, yang berarti hanya 144 TEUS dari kebutuhan yang dihitung pak Sugi 2400 TEUS. Jadi kereta akan membantu sedikit, tidak banyak. Akses pintu tol yang langsung ke Jababeka saat ini masih in progress, rencana akan selesai tahun depan..jadi for the time being masih banyak mengandalkan truk. Walau begitu, dengan adanya Empty Container Depot dan Truck Depot di CDP maka traffic empty container dari cikarang ke tanjung priok dapat dikurangi secara signifikan.

7. Menurut hitungan, dengan menggunakan CDP maka industry dapat menurunkan total production cost karena import clearance dapat dilakukan lebih cepat dan lebih konsisten (sehingga menurunkan inventory raw materials), dan untuk export akan didapat extra production time karena cut off time pelayaran dihitung mulai dari CDP sehingga hemat 3 jam perjalanan Cikarang ke Tanjung Priok. Manfaat lebih lanjut akan datang bilamana Logistics Center yang sedang didevelop di CDP sudah mulai beroperasi.

Mudah-mudahan dalam beberapa bulan kedepan kita akan lihat semakin banyaknya container yang ditujukan ke ID-JBK.

Regards,

Wahyu

No comments:

Post a Comment